JAKARTA (Pos Kota) – Tim Prabowo-Hatta minta kepada Mahlamah Konstitusi (MK) untuk memberikan perlindungan kepada saksi mereka, yang terancam sesudah memberikan kesaksian di sidang MK dalam bagian perkara sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres, Selasa (12/8).
“Jadi, kemarin (Selasa) setelah persidangan, tadi malam banyak telpon tidak jelas
menghubungi saksi-saksi kami yang datang dari Papua. Oleh sebab itu, kami akan sampaikan surat,” kata anggota Tim Advokasi Prabowo-Hatta Maqdir Ismail dalam sidang kelima di gedung MK, Jakarta, Rabu (13/8/).
Anggota tim advokasi lain Firman Wijaya lalu membacakan surat terkait intimidasi kepada para saksi asal Papua dan Papua Barat. Isinya, meminta jaminan, agar mereka tidak tertekan saat memberikan keterangan sehingga persidangan ini berjalan fair.
Ketua Majelis Hakim Konstitusi Hamdan Zoelva mengingatkan mahkamah hanya memberikan perlindungan keamanan terhadap saksi dalam persidangan.
“Bila di luar (mahkamah), silahkan dilaporkan ke Kepolisian dan kami akan teruskan surat ini ke Kepolisian. Ruang sidang ini bebas dari tekanan apapun dan siapapun. Mahkamah memberi kebebasan kepada saksi dalam memberikan keterangan.”
LAPOR KE LPSK
Anggota Tim Advokasi Prabowo-Hatta lain Elza Syarief berjanji akan menindaklanjuti ancaman kepada para saksi asal Papua dan Papua Barat ke LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), guna meminta perlindungan. Ancaman itu, berupa pesan singkat ( sMS) dan telepon-telepon.
“Tadi, sudah diputuskan, kita mohon perlindungan ke LPSK,” kata Elza sela persidangan perkara sengketa PHPU di gedung MK, Rabu (13/8).
Elza enggan menyebutkan identitas para saksi yang diancaman dan diintimidasi. Serta orang atau para pihak yang mengancam kepada para saksi yang dengan gagah berani membongkar kecurangan Pemilu di Papua.
Persidangan, kemarin diisi dengan keterangan para saksi dari KPU. Mereka ramai-ramai membantah keterangan saksi Vincent dan Nowela Nawipa. Namun keterangan mereka tanpa disertai alat bukti guna mementahkan kesaksian Vincent dan Nowela.
Seperti Ketua KPU Kabupaten Paniai Ham Nawipa menyebut Pemilu di Kampung Awabutu diadakan di Distrik Paniai Timur.
“Logistik sudah ditarik kembali di Awabutu, tidak dilakukan (pemungutan suara) di Awabutu,tapi diadakan di Distyrik Paniai Timur ” kata ketua KPU Kabupaten Paniai Ham Nawipa menjwab pertanyaan hakim tentang keterangan Nowela, yang menyatakan tidak ada Pemilu di Awabutu.
Namun diakuinya, pemungutan suara di Distrik Paniai Timur tidak dihadiri para saksi, kecuali masyarakat, tapi tidak dijelaskan alasab pemindahan pemungutan suara tersebut.
Sementara itu aksi demo mendukung Prabowo-Hatta tetap berlangsung semarak dan dihadiri para ibu-ibu dan para wanita cantik, yang mengenakan kaos putih berlambang burung garuda merah disebelah kiri.
Pada bagian lain, Rabu pagi MK merayakan ulang tahun ke-11 yang ditandai pemotongan tumpeng dan berlangsung sederhana. Sampai kini predtasi yang diraih lembaga MK cukup besar, diantaranya jadi jadi presiden MK Asia 2014-2016. (ahi/d)
sumber: poskotanews.com