Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wapres Jusuf Kalla menganugerahkan Bintang Kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana kepada sejumlah pejabat tinggi negara era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Penghargaan yang diberikan dalam rangka peringatan HUT ke-70 Indonesia itu sebagai penghormatan atas jasa-jasa yang besar dan karya luar biasa bagi bagi bangsa dan negara.
Berdasarkan pantauan di Istana, Jakarta, Kamis (13/8), para penerima penghargaan bintang Mahaputra Adipradana terdiri atas Dr. Hamdan Zoelva, S.H., M.H (Ketua MK periode 2013-2015), Jenderal TNI Purn Dr. Moeldoko (mantan Panglima TNI), Jenderal Polisi Purn Drs. Sutanto, (mantan Kapolri), dan Jenderal Polisi Purn H. S. Bimantoro (mantan Kapolri). Semuanya para pemimpin lembaga atau institusi negara era SBY.
Sementara itu, penerima Bintang Mahaputera Utama sebanyak 18 orang, yang terdiri atas Prof. Dr. Achmad Sodiki, S.H (Hakim Konstitusi periode 2008-2013), Dr. H. Harjono, S.H., M.C.L (Hakim Konstitusi periode 2008-2013), Dr. H. Ahmad Fadlil Sumadi, S.H., M.Hum (Hakim Konstitusi periode 2010-2015), dan Dr. Muhammad Alim, S.H., M.Hum ( Hakim Konstitusi periode 2010-2013).
Selanjutnya, Laksamana TNI Purn Dr. Marsetio (Mantan kepala Staf Angkatan Laut), Marsekal TNI purn Ida Bagus Putu Dunia (mantan Kepala Staf Angkatan Udara), Harbrinderjit Singh Dillon (utusan Khusus Presiden untuk penaggulangan kemiskinan periode 2011-2014), dan Dr. Muhammad Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum (Ketua Komisi Yudisial periode 2005-2010, Dr. Haryono Umar, Ak., M.Sc (Wakil Ketua KPK periode 2007-2011), M. Thahir Saimima. S.H., M.H (Wakil Ketua KY periode 2005-2010).
Selanjutnya Prof. Dr. Ir. H. Mustafa Abdullah S.H (Anggota KY periode 2005-2010), H. Zainal Arifin, S.H (anggota KY periode 2005-2010), Soekotjo Soeparto, S.H., L.I.M (anggota KY periode 2005-2010), Sabam Sirait (anggota DPR Fraksi PDI-Perjuangan Komisi I DPR RI periode 2005-2008), Prof Dr H.A Syafii Maarif (mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah), Franz Magnis Suseno (filsuf dan budayawan), Surya Paloh (tokoh Pers Nasional), dan Harun Nasution (pengembang budaya moderat).
sumber: beritasatu.com