Skalanews – Jelang akhir tahun, isu reshuffle jilid ke dua semakin mencuat. Menteri di sektor perekonomian serta posisi Jaksa Agung yang kini diisi Muhammad Prasetyo diprediksi akan kena reshuffle oleh Presiden Joko Widodo.
Menurut analis ekonomi politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Kusfiardi, Minggu (20/12), menteri di sektor perekonomian hampir seluruhnya berkinerja buruk.
“Jika dilihat hampir semua menteri yang terkait perekonomian dan kesejahteraan rakyat kinerjanya buruk,” cetus Kusfiardi ketika dihubungi, Jakarta, Minggu (20/12)
Hal tersebut, sambung Kusfiardi, diperkuat dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi melambat, pengangguran bertambah serta kemiskinan terus meningkat.
Sejumlah nama menteri di sektor perekonomian seperti Menteri BUMN Rini Soemarno disebut-sebut akan dicopot dan akan digantikan oleh mantan bendahara PAN Wahyu Sakti Trenggono.
Posisi Menteri Keuangan yang diduduki Bambang Brodjonegoro kabarnya akan digantikan oleh Sri Adiningsih yang kini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden.
Kemudian Menteri ESDM Sudirman Said juga dikabarkan akan direshuffle dan digantikan oleh mantan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Raden Sukhyar.
Di bidang hukum, Muhammad Prasetyo diprediksi akan dicopot dan digantikan oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva. Meski nama-nama baru itu hadir, Kusfiardi menilai tak akan berpengaruh pada kinerja pemerintahan.
“Nama-nama yang muncul sebagai pengganti pejabat menteri juga tidak memberi sinyal bahwa kinerja pemerintahan akan membaik dengan kehadiran mereka,” katanya. (Frida Astuti/buj)
sumber: skalanews.com