Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyebut terdapat dua jenis kegaduhan yang tengah terjadi saat ini. Menurut dia, kegaduhan tersebut sulit dipisahkan antara satu dengan lainnya.
Hal itu diungkapkan Rizal seusai membaca puisi dalam acara Malam Baca Puisi Tokoh-tokoh Nasional 2015 bertajuk “Di Sini Aku untuk Indonesiaku” di Gedung Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (21/12).
“Puisi pantas hadir di tengah kondisi ketika sulit dipisahkan antara dua jenis kegaduhan, yakni kegaduhan hitam dan kegaduhan putih,” kata Rizal.
Dia menjelaskan, kegaduhan hitam merupakan kegaduhan yang dibuat oleh para mafia antek asing yang selama ini menyengsarakan rakyat. Kegaduhan ini disebar dengan membuat opini dan pengalihan isu agar manuver dan kegiatan mereka mengambil sumber daya alam Indonesia tidak terendus.
Sedangkan, kegaduhan putih merupakan wujud revolusi mental. Menurut Rizal, kegaduhan jenis ini membawa perusahaan ke kondisi yang lebih baik dengan gebrakan yang mendobrak.
“Kegaduhan yang laksana halilintar di siang bolong dengan mencabik jaringan sistem kekuasaan yang selama ini dikendalikan oleh segelintir orang yang sudah berurat dan berakar,” ujar Rizal.
Dalam kesempatan itu dia juga mengingatkan peran Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila, kata Rizal, mengalami pasang surut seiring dengan bergulirnya waktu.
“Padahal Pancasila bukan saja menjadi dasar dan rujukan hidup bermasyarakat, tetapi sejatinya tinggal dalam kalbu sanubari, yang memengaruhi serta menyinari setiap insan Indonesia untuk bertindak,” katanya.
Dia juga menyebut, untuk memperkokoh lagi arus pemikiran yang terkandung dalam Pancasila dibutuhkan beragam kreasi yang segar dengan menghadirkan kembali rumusan dan esensi Pancasila.
Pada kesempatan itu, Rizal membacakan puisi berjudul Tanah Air Mata karya Sutardji Calzoum Bachri. Hadir juga dalam acara tersebut, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva.
sumber: beritasatu.com