medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla tak sepakat jika organisasi Syarikat Islam terjun ke dunia politik. Saat ini, kata Kalla, Indonesia lebih membutuhkan banyak pedagang ketimbang politikus.
“Organisasi yang ingin jadi politikus banyak sehingga tidak usah ditambah lagi, kalau secara pribadi sah-sah saja. Organisasi yang jadi pedagang tidak besar khalayaknya. Persis apa yang dirumuskan Syarikat Islam,” kata JK dalam pelantikan DPP Syarikat Islam dan PP Wanita Syarikat Islam di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2/2016).
Penolakan supaya Syarikat Islam tak menjadi partai politik juga disampaikan langsung Kalla kepada Ketua Badan Pengawas Pemilu Muhammad yang hadir dalam acara itu. Kalla meminta supaya Muhammad menolak jika Syarikat Islam masuk partai politik.
“Pak Muhammad datang bukan supaya Syarikat Islam ikut partai, tapi mengawasi Syarikat Islam tidak kembali ke partai. Ngurus 12 partai aja susah, kalau datang saya bilang supaya tolak,” kata Kalla disambut tawa dan tepuk tangan undangan.
JK berharap, Syarikat Islam kembali pada semangat saat pertama kali dibentuk. Yakni menjadi organisasi yang mengembangkan perdagangan di Indonesia.
“Kembali ke hitah pada dewasa ini,” kata Kalla.
Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva dalam pidato pembukaannya menyebut Syarikat Islam mengambil kebijakan tidak lagi menjadi partai politik. Politik yang akan dijalankan kata Hamdan adalah berupaya melahirkam kader politik Indonesia yang islami.
“Dengan mendirikan sekolah kader politik yang kadernya akan kami persembahkan pada partai politik yang ada, diharapkan upaya ini akan memperbaiki keadaan kita yang semakin pragmatis dan mengalami kemunduran dalam idealisme,” pungkas Hamdan.
sumber: medcom.id