Pergerakan Indonesia Maju (PIM) berdiri untuk menghapus kesenjangan antara idealisme dengan realitas dalam pembangunan bangsa,
Dream – Perjalanan sejarah pembangunan bangsa dipandang masih menyisakan sejumlah persoalan. Salah satunya adalah banyaknya gesekan antar idealisme sehingga idealitas pembangunan bangsa sulit terwujud dalam realitas.
Menyadari hal ini, Cendekiawan Muslim Din Syamsuddin bersama 45 tokoh lintas agama dan aktivis dari beragam latar belakang mendirikan perkumpulan bernama Pergerakan Indonesia Maju (PIM).
Menurut Din, pendirikan PIM untuk merespon permasalahan bangsa. Salah satu dasar yang menonjol ialah adanya kesenjangan dalam praktik kebangsaan dan bernegara.
” Pada intinya, kami masih melihat adanya kesenjangan idealisme dengan realitas dalam bernegara, deviasi dan distorsi, ada penyampingan dalam pembentukan,” kata Din di Kantor CDCC, Menteng, Jakarta, Senin, 4 April 2016.
Din menambahkan, ke depannya PIM akan bergerak dalam aksi-aksi sosial kemasyarakatan. Dia mengajak seluruh elemen masyarakat dari berbagai latar belakang untuk bergabung dan melebur untuk memajukan bangsa.
” Ruang gerak PIM tidak hanya akan berbeda seperti organisasi umum lainnya, mungkin juga akan berhimpitan, dengan itu kami akan bekerjasama dengan banyak pihak untuk bersama memecahkan permasalahan bangsa,” ucap dia.
Selain Din Syamsuddin, beberapa tokoh terkemuka ikut serta dalam perkumpulan ini. Mereka adalag pengamat politik R Siti Zuhro dan aktivis Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Philip K Wijaya, yang keduanya ditunjuk sebagai wakil ketua.
Adapun mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Masykur Musa ditunjuk sebagai sekretaris. Nama lainnya yang ikut menjadi anggota dewan nasional PIM ialah Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva. (Ism)
sumber: dream.co.id