“Gol-nya yang paling besar arah kebangkitan ekonomi umat islam (Indonesia). Jadi, membangkitkan kedaulatan ekonomi umat Islam, sama dengan membangkitkan kedaulatan ekonomi Indonesia,” tegasnya saat ditemui usai silaturahmi tokoh dan kaum Syarikat Islam se-Sumsel 2016 dengan tema “Menguatkan Sentra Ekonomi Keumatan/Kerakyatan Dalam Menyongsong Kebangkitan Syarikat Islam”, Stisipol Palembang, Kamis (2/6).
Pertemuan para tokoh Syarikat Islam di Provinsi Sumatera Selatan yang juga dihadiri oleh Ketua Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya, Susno Duadji diharapnya jadi media bersama-sama membangun, dan menghidupkan kembali Syarikat Islam di Tanah Sriwijaya, dalam rangka kebangkitan ekonomi.
Menurutnya, pihaknya saat ini berusaha memperkuat pasar berdasarkan syariah Islam. Diantaranya, Pasar Tradisional Syariah di Garut dan di Cianjur. Di kedua lokasi tersebut, pihaknya telah mendapatkan restu dari kepala daerahnya. Memberikan kesempatan mengelola pasar yang berdasarkan syariah Islam, halal, dan juga bersih. Barang-barang yang dijual pun, yang baik. Untuk membangun jiwa wirausaha generasi muda, membantu pertanian meningkatkan produksinya, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
“Selama inikan, yang menguasai (pasar) pemodal. Sebab itu, kami harus membangun gerakan bersama. Secara tidak sadar sekarang ini, produk-produk kita beli atau buka toko-toko yang nasional. Padahal itu terbesar mereka (kaum minoritas) yang mematikan kita. Nah, (kesadaran ekonomi syariah Islam) itu harus dibangun. Karena dengan itulah kita melawan bersama, gerakan rakyat melawan bersama dominasi kelompok kecil yang menguasai perekonomian indonesia,” ungkap Mantan ketua MK Indonesia periode 2013-2015.[sri]