REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wisata halal tengah menjadi tren di dunia. Baik negara-negara berbasis Islam maupun yang tidak berbasis Islam sama sekali, semua berlomba menghadirkan wisata halal di negaranya. Ketua Umum Syarikat Islam, Hamdan Zoelva, merasa fakta kalau Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar dunia, seyogyanya bisa dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis halal sejak lama.
Bahkan, ia merasa, fakta itu sewajarnya sudah menjadi penguat potensi yang dimiliki Indonesia, untuk menguasai bisnis halal dunia. “Bisnis halal dunia itu memang sudah seharusnya dikuasai Indonesia,” kata Hamdan kepada Republika, Senin (17/10).
Dia mengatakan, pemerintah harusnya sudah selesai dengan pemetaan-pemetaan industri halal. Mengingat, Indonesia merupakan bangsa dengan populasi Muslim terbesar dunia. Sayangnya, ketidaksigapan itu membuat Indonesia sampai sekarang saat wisata halal sudah mendunia, malah masih belum selesai membuat peta industri halal yang ada.
Hamdan menilai, sebenarnya membangun kekuatan bisnis halal di Indonesia bukan merupakan persoalan sulit, dan bisa secara alami tumbuh dengan baik. Hal itu, kembali lagi, mengingat mayoritas Indonesia merupakan Muslim dengan tingginya kebutuhan produk halal. “Jadi, tinggal membutuhkan strategi pengembangan yang baik,” ucapnya.
Terkait produk halal, Hamdan merasa, produk-produk Indonesia yang halal akan mengalami proses secara alam, tinggal menunggu hasil mampukah produk itu bertahan di pasar. Menurut dia, yang terpenting apabila bicara soal produk halal adalah bagaimana membuat produk itu sendiri, sehingga Indonesia benar-benar bermain sebagai produsen. “Buat produk-produk kita bisa berdaya saing, itu yang terpenting,” ujar Hamdan.
sumber: republika.co.id