Dua hari menjelang pencoblosan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di Istana Negara, Senin (17/4/2017). Jokowi meminta agar ulama dan tokoh masyarakat turut menciptakan suasana kondusif Jakarta menjelang dan setelah pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur.
Para ulama dan tokoh yang hadir sepakat dengan permintaan Jokowi itu. “Jangan sampai pada Pilkada DKI 19 April nanti ada mobilisasi massa dari pihak manapun,” ujar Ketua MUI Maruf Amin usai pertemuan seperti dikutip Antaranews.com.
Selain Maruf ada juga mantan Ketua MK: Jimly Asshiddiqie. Mahfud MD, Hamdan Zoelfa; Arifin Ilham, Yusuf Mansyur, serta ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Beberapa hari ini beredar seruan Tamasya Al Maidah. Gerakan ini menjadi sorotan karena akan mengerahkan massa di tempat pemungutan suara. Gerakan itu mengajak umat Islam dari berbagai daerah untuk mendatangi tempat-tempat pemungutan suara pada hari pencoblosan Pilkada DKI, 19 April 2017.
Ketua Panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo mengklaim saat Tamasya Al Maidah nanti setiap tempat pemungutan suara di Jakarta akan dikawal minimal 100 orang peserta. Jumlah TPS di Jakarta pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, adalah sebanyak 13.023 TPS, untuk mengakomodir 7.218.280 orang pemilih.
Peserta Tamasya Al Maidah adalah orang-orang yang sudah terdaftar melalui berbagai macam fasilitas yang disediakan panitia, termasuk melalui aplikasi bernama Tamasya Al Maidah. Warga Jakarta yang ikut mengawal TPS-nya itu akan disebut sebagai Anshor, dan yang datang akan disebut sebagai Muhadjirin, yang akan disambut oleh Anshor.
Menurut Maruf, para tokoh yang hadir menghimbau agar pada hari H pencoblosan nanti tidak ada mobilisasi massa dari dua kubu. Kepada Presiden Jokowi bahkan mereka mengusulkan agar presiden memanggil tim sukses kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
“Jangan sampai tim sukses yang terus menimbulkan masalah sehingga terjadi konflik yang lebih memanas,” kata Maruf.
Presiden Jokowi meminta masyarakat agar tidak mengkhawatirkan kondisi Ibu Kota selama berlangsungnya pesta demokrasi tersebut. Jokowi mengimbau agar seluruh warga Jakarta tidak takut menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan mendatang.
Presiden menjamin keamanan Jakarta selama berlangsungnya pelaksanaan Pilkada.
Menurut Jokowi, dirinya sudah memerintahkan kepada seluruh aparat negara, TNI, Polri, untuk menjamin kelancaran dan keamanan pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Jakarta.
“Semua warga harus dapat melaksanakan haknya tanpa gangguan dan tanpa intimidasi dari pihak mana pun,” ujar Jokowi seperti dikutip Setkab.go.id.
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menegaskan bahwa jajarannya siap mengamankan seluruh tempat pemungutan suara saat pencoblosan Pilkada DKI putaran kedua pada Rabu (19/4/2017). Tito menuturkan, total personel pengamanan yang akan dikerahkan mencapai 65.000 orang yang berasal dari gabungan Polri, TNI dan Linmas.
Jumlah personel yang dikerahkan tersebut, kata Tito, lebih banyak jika dibandingkan dengan pengamanan aksi bela Islam ” 212″ pada 21 Februari 2017.
Seluruh personel gabungan akan disebar beberapa titik rawan termasuk di seluruh TPS di DKI Jakarta. Setidaknya satu polisi dan satu tentara menjaga satu TPS.
Tito juga memerintahkan kepada seluruh jajaran Kapolda di Jawa dan Sumatera untuk mengeluarkan larangan pengerahan massa dalam jumlah besar jelang pemungutan suara. Tito menjelaskan, saat penyelenggaraan Pilkada, kehadiran kelompok massa yang besar pasti akan memberikan kesan intimidasi.
sumber: beritagar.id