INDOPOS.CO.ID – Revolusi Teknologi Informasi (IT) memaksa beberapa media cetak di Indonesia bahkan di Amerika Serikat tidak mampu lagi melanjutkan kegiatannya. Oplah penerbitan surat kabar bukannya bertambah malah berkurang bahkan tidak sedikit yang gulung tikar akibat beralihnya konsumen (pembaca, red) beraih ke media online.
“Ini akibat revolusi IT yang membuat media cetak tak mampu lagi berproduksi, pembaca beralih ke media online. Ini fenomena yang terjadi saat ini,” kata Hamdan Zoelva, Pelindung dan Pembina Jurnalis Online Indonesia (JOIN) dalam sambutannya pada acara Deklarasi JOIN di sebuah rumah makan di kawasan Kelapa Gading, Jakatta Utara, Senin (17/7).
Saat ini, kata dia, generasi Y atau milenial sangat sedikit bahkan tidak ada lagi yang membaca media cetak. namun mereka ikuti pemberitaan melalui gadget. “Di rumah saya masih langganan koran tiga, anak saya tidak ada yang baca namun mereka tahu semua pemberitaan karena membaca media online melalui gadgetnya,” ujar dia.
‘Kedepan saya yakin media online akan mendominasi pemberitaan bahkan akan berlangsung dalam beberapa tahun mendatang,” tambah Hamdan.
Kelebihan media online, kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini, adalah kecepatannya. Karena kecepatannya bahkan lupa dengan prinsip 5 W + 1 H, cover booth side. “Saya berpesan cepat boleh tapi prinsip 5 W + 1 H, cover booth side jangan dilupakan,” kata dia.
Organisasi media online sangat dibutuhkan sebagai tempat untuk meningkatkan diri, belajar, tukar menukar informasi agar menjadi lebih baik. “Saya mengapresiasi dideklarasikannya organisasi Jurnalis Online Indonesia (JOIN) harapan saya semoga dengan adanya JOIN maka akan menjadi jurnalis yang besar, kuat dan dihormati serta membawa pengaruh ke anggotanya,” harap dia.
Di awal sambutannya, Hamdan mengatakan, bahwa awalnya dirinya terkejut saat diminta menjadi Pelindung dan Pembina JOIN karena tidak memiliki latar belakang jurnalis. “Namun saya pernah memimpin sebuah media massa saat di sekolah dan perguruan tinggi,” ujar dia.
“Bagi saya menulis itu sangat berkesan. saat masuk perguruan tinggi minat saya jadi jurbnalis sudah ada namun tidak sempat meneruskan menjadi wartawan hanya minta saja,” tutur Hamdan.
Di tempat yang sama, Ketua Umum JOIN Budhi Chandra mengatakan bahwa JOIN berdiri pada 20 Mei 2016 dan saat itu bersepakat bahwa tahun 2017 harus dideklarasikan. “Dari 34 Provinsi sudah 22 Provinsi yang resmi bergabung adapun provinsi lain bakal menyusul seperti Sulawesi Utara, Sulawewsi Tengah, Sumatera Barat dan Kalimantan Utara,” kata Budhi.
“JOIN akan menjadi tempat yang aman bagi jurnalis media online, bulatkan tekad kita akan jadikan media online ssebagai media berita nomor satu dalam pemberitaan, kita unggul karena kecepatan pemberitaan yang kita punya,” tambah dia.
Sebelumnya, Ketua Panitia Deklarasi JOIN, Julhan Sifadi mengungkapkan, dengan berbagai kekurangan yang ada, namun dibantu oleh teman-teman dirinya siap menggelar acara deklarasi JOIN. “Terima kasih dukungannya terutama teman-teman JOIN dari berbagai daerah,” ujar Julhan.
“Awalnya deklarasi ini akan dihadiri oleh Menteri Komuniksi dan Informatika Rudiantara namun karena satu dan lain hal banyaknya kegiatan sehingga Menkominfo hanya menitip salam untuk teman-teman JOIN,” ujar Julhan melanjutkan. (rmn)
sumber: indopos.co.id