SYARIKAT ISLAM
Saturday, March 25, 2023
Advertisement
  • Home
  • Organisasi
    • DPP
      • DPP SI 2015-2020
    • Sejarah
    • Arti Logo
    • Skema Organisasi
    • Peraturan Dasar
    • Peraturan Rumah Tangga
    • Anggaran Dasar
    • Anggaran Rumah Tangga
    • Profil Ketum
    • Pengurus
      • Jakarta
    • Tokoh
      • Hamdan Zoelva
      • Ferry Juliantono
      • AM Sangadji
      • Abdoel Moeis
      • Agus Salim
      • Alimin
      • Darsono
      • HOS Tjokroaminoto
      • Samanhudi
      • Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
      • Semaun
      • Soerjopranoto
      • Tan Malaka
      • Tirto Adhi Soerjo
    • Orsap
      • SEMMI
        • Sejarah SEMMI
        • Anggaran Dasar SEMMI
        • Anggaran Rumah Tangga SEMMI
        • Pengurus SEMMI
        • Legalitas SEMMI
      • GERTASI
      • SEPMI
      • PERISAI
      • PM
      • SIGAP
      • WSI
  • Program
    • BAPESI
    • SI Mart
    • SI Wakaf
  • Gabung
    • Anggota BAPESI
  • Kontak
    • Kontak DPP SI
      • Facebook
      • Facebook Group
      • Facebook Page
      • Instagram
      • Twitter
  • Publikasi
    • Maklumat
      • Pernyataan
      • Edaran
      • Mukernas
    • Majelis
      • Majelis Tahkim
      • Majelis Syar’i
  • Hikmah
    • Khutbah
    • Tausiyah
    • Sajak
    • Lazuardi Ramadhan
  • Media
    • Web
      • hamdanzoelva.com
      • ferryjuliantono.com
      • perisai.or.id
      • semmi.or.id
      • pemudamuslim.or.id
      • wsi.or.id
      • sepmi.or.id
      • gertasi.or.id
      • sigap.or.id
      • sesmi.or.id
      • siap.or.id
      • bapesi.id
    • Web TV SI
    • YouTube TV SI
    • salamradio.com
    • Live Streaming Radio
    • e-Mail
  • indeks
    • index 1 (SI & Wanita SI)
    • index 2 (Ketum & Pengurus SI)
    • index 3 (SEMMI, SEPMI, SESMI, SIAP)
    • index 4 (PERISAI, PMI, GERTASI, SIGAP)
    • index 5 (Salam Radio & TV SI)
    • index 6 (Kaum SI & Berita Umum)
    • index 2022
    • index 2021
    • index 2020
    • index 2019
    • index 2018
    • index 2017
    • index 2016
    • index 2015
    • index 2014
    • index 2013
    • index 2012
    • index 2011
    • index 2001 – 2010
No Result
View All Result
  • Home
  • Organisasi
    • DPP
      • DPP SI 2015-2020
    • Sejarah
    • Arti Logo
    • Skema Organisasi
    • Peraturan Dasar
    • Peraturan Rumah Tangga
    • Anggaran Dasar
    • Anggaran Rumah Tangga
    • Profil Ketum
    • Pengurus
      • Jakarta
    • Tokoh
      • Hamdan Zoelva
      • Ferry Juliantono
      • AM Sangadji
      • Abdoel Moeis
      • Agus Salim
      • Alimin
      • Darsono
      • HOS Tjokroaminoto
      • Samanhudi
      • Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo
      • Semaun
      • Soerjopranoto
      • Tan Malaka
      • Tirto Adhi Soerjo
    • Orsap
      • SEMMI
        • Sejarah SEMMI
        • Anggaran Dasar SEMMI
        • Anggaran Rumah Tangga SEMMI
        • Pengurus SEMMI
        • Legalitas SEMMI
      • GERTASI
      • SEPMI
      • PERISAI
      • PM
      • SIGAP
      • WSI
  • Program
    • BAPESI
    • SI Mart
    • SI Wakaf
  • Gabung
    • Anggota BAPESI
  • Kontak
    • Kontak DPP SI
      • Facebook
      • Facebook Group
      • Facebook Page
      • Instagram
      • Twitter
  • Publikasi
    • Maklumat
      • Pernyataan
      • Edaran
      • Mukernas
    • Majelis
      • Majelis Tahkim
      • Majelis Syar’i
  • Hikmah
    • Khutbah
    • Tausiyah
    • Sajak
    • Lazuardi Ramadhan
  • Media
    • Web
      • hamdanzoelva.com
      • ferryjuliantono.com
      • perisai.or.id
      • semmi.or.id
      • pemudamuslim.or.id
      • wsi.or.id
      • sepmi.or.id
      • gertasi.or.id
      • sigap.or.id
      • sesmi.or.id
      • siap.or.id
      • bapesi.id
    • Web TV SI
    • YouTube TV SI
    • salamradio.com
    • Live Streaming Radio
    • e-Mail
  • indeks
    • index 1 (SI & Wanita SI)
    • index 2 (Ketum & Pengurus SI)
    • index 3 (SEMMI, SEPMI, SESMI, SIAP)
    • index 4 (PERISAI, PMI, GERTASI, SIGAP)
    • index 5 (Salam Radio & TV SI)
    • index 6 (Kaum SI & Berita Umum)
    • index 2022
    • index 2021
    • index 2020
    • index 2019
    • index 2018
    • index 2017
    • index 2016
    • index 2015
    • index 2014
    • index 2013
    • index 2012
    • index 2011
    • index 2001 – 2010
SYARIKAT ISLAM
No Result
View All Result
SYARIKAT ISLAM
No Result
View All Result

Tuduhan Korupsi dan Tamatnya Karier Raden Goenawan di Sarekat Islam

by admin
December 24, 2017
in #Syarikat Islam
Reading Time: 6 mins read
A A
0
Tuduhan Korupsi dan Tamatnya Karier Raden Goenawan di Sarekat Islam
0
SHARES
3
VIEWS
Share on WAShare on TelegramShare on Twitter
tirto.id – Nama Raden Goenawan melesat pada permulaan dekade kedua abad ke-20. Ia laksana bintang terang bagi perkembangan Sarekat Islam (SI) di Jawa bagian barat kala itu. Awal 1913, Goenawan sukses merintis pendirian cabang-cabang SI di sejumlah daerah di pinggiran Batavia, termasuk Bogor, Purwakarta, dan Tangerang. Ia semakin mendapatkan panggung setelah terpilih sebagai Ketua SI cabang Betawi (Jakarta).

Pergerakannya yang militan dan masif membuat Raden Goenawan sering dibanding-bandingkan dengan kader paling potensial SI lainnya, yakni Oemar Said Tjokroaminoto, yang juga cemerlang di Jawa bagian timur. Goenawan kerap disebut sebagai Tjokro-nya SI untuk kawasan barat.

Kedua tokoh ini kemudian sama-sama menduduki lapisan tertinggi Centraal Sarekat Islam (CSI) atau kepengurusan pusat SI dan saling bersaing demi merebut simpati rakyat. Dan akhirnya, Tjokroaminoto yang menjadi pemenang setelah Goenawan didepak dari SI karena dugaan korupsi, tuduhan yang juga pernah dialamatkan kepada pemimpin besar CSI itu.

Raden Goenawan lahir di Madiun, Jawa Timur, pada 1880. Ayahnya adalah seorang pejabat lokal yang ditugaskan di Ngawi sebagai asisten wedana atau pembantu bupati, seperti ditulis Akira Nagazumi, The Dawn of Indonesian Nationalism: The Early Years of the Budi Utomo 1908-1918 (1972:88).

Setelah lulus dari Opleiding School voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA) di Probolinggo, Goenawan sempat bekerja sebagai juru tulis pangreh praja di Ngawi. OSVIA adalah sekolah untuk calon-calon pegawai pemerintah kolonial Hindia Belanda. Hanya orang-orang dari kalangan tertentu yang bisa bersekolah di situ.

Pegawai negeri rupanya bukan pilihan utama bagi Goenawan. Pada 1907, ia banting setir ke sektor swasta dengan menjadi kontraktor. Namun, itu pun tak lama. Belum setahun, Goenawan memutuskan untuk merantau, mengadu nasib ke Batavia, kini bernama Jakarta.

Di kota yang merupakan pusat pemerintahan kolonial Hindia Belanda itulah Raden Goenawan untuk pertamakalinya bertemu dengan Tirto Adhi Soerjo, seorang ningrat Jawa lainnya yang cukup terkenal dan sukses.

Tirto Adhi Soerjo, calon dokter yang tak lulus karena terlalu asyik menjadi jurnalis, lalu terjun ke dunia pergerakan dengan mendirikan perhimpunan bernama Sarikat Prijaji serta Sarekat Dagang Islam (SDI) di Bogor, kala itu sedang merintis penerbitan suratkabar Medan Prijaji, ditulis Ahmat Adam, The Vernacular Press and the Emergence of Modern Indonesian Consciousness 1855-1913 (1995:111).

Raden Goenawan yang rupanya juga tertarik dengan ranah pergerakan dan tulis-menulis akhirnya bergabung dengan Medan Prijaji sebagai redaktur sekaligus mengelola urusan periklanan surat kabar itu. Goenawan bersama jurnalis muda pemberani, Mas Marco Kartodikromo, pun tercatat sebagai anak didik Tirto Adhi Soerjo generasi pertama.

Dari Tirto Adhi Soerjo, Goenawan semakin memperdalam ilmu jurnalistik dan tentu saja seluk-beluk berorganisasi sekaligus mendapat bimbingan dalam upaya penyadaran rakyat bumiputera sebagai kaum yang belum merdeka, atau kata Tirto, “bangsa yang terprentah”.

Raden Goenawan sempat menjadi anggota sekaligus pengurus Boedi Oetomo (BO) tidak lama setelah perhimpunan yang dimotori para siswa sekolah dokter Jawa itu didirikan pada 1908 di Batavia. Namun, bukan BO yang melejitkan namanya di medan pergerakan nasional nanti, melainkan Sarekat Islam (SI).

Awal 1913, barulah Goenawan bergabung dengan Sarekat Islam. Kala itu, organisasi pimpinan Haji Samanhoedi yang berpusat di Solo ini sedang merintis masa suburnya berkat keterampilan Oemar Said Tjokroaminoto.

SI sebelumnya hanya suatu laskar keamanan bernama Rekso Roemekso milik Haji Samanhoedi dan terancam dibubarkan pemerintah kolonial pada karena tidak punya AD/ART. Oleh Tirto Adhi Soerjo, pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI), Rekso Roemekso dibuatkan AD/ART dan diakui sebagai cabang SDI di Solo pada 1912.

Namun kemudian, Samanhoedi ingin lepas dari bayang-bayang Tirto Adhi Soerjo dan meminta bantuan Tjokroaminoto untuk membuatkan AD/ART SDI Solo yang baru. Tjokroaminoto yang datang dari Surabaya ke Solo lantas mengusulkan kepada Samanhoedi agar nama SDI diubah menjadi Sarekat Islam saja agar lingkupnya semakin luas.


AD/ART baru ala Tjokroaminoto itu selesai pada 14 September 1912 segera dikirimkan kepada pemerintah kolonial di Batavia untuk mendapatkan pengakuan resmi, dalam tulisan Robert Van Niel, Munculnya Elit Modern Indonesia (1984:127). SDI pun resmi berganti nama SI. Samanhoedi sebagai ketua umumnya, sementara Tjokroaminoto yang sempat memimpin SI cabang Surabaya segera naik level menjadi Wakil Ketua SI.

Tjokroaminoto bergerak tangkas di Jawa bagian timur dengan membentuk banyak cabang dan ranting SI. Di sisi lain, pamor Raden Goenawan turut naik. Selain memprakarsai berdirinya cabang-cabang SI di Betawi, Bogor, Purwakarta, dan Tangerang, ia juga sukses merekrut ribuan anggota SI dari seluruh pelosok Jawa Barat, seperti yang ditulis Sartono Kartodirjo, Sarekat Islam Lokal (1975:18). Goenawan pun terpilih sebagai Ketua SI cabang Betawi.

Infografik Jejak pergerakan raden goenawan

Goenawan vs Tjokroaminoto

Posisi Raden Goenawan semakin mapan saat ia mengambil-alih aset Tirto Adhi Soerjo, termasuk percetakan dan Hotel Medan Prijaji, serta menerbitkan suratkabar Pantjaran Warta. Pada akhir 1912 itu, Tirto sedang dirundung banyak persoalan, termasuk bermasalah dengan pemerintah kolonial dan diasingkan ke Maluku karena artikelnya yang menyinggung Gubernur Jenderal Hindia Belanda, A.W.F. Idenburg.

Cemerlangnya Raden Goenawan yang berbarengan dengan kegemilangan Tjokroaminoto membuat dua tokoh SI ini selalu dibanding-bandingkan. Maka, timbullah aroma rivalitas di antara keduanya. Terlebih lagi, baik Tjokroaminoto maupun Goenawan sama-sama mengincar posisi puncak SI yang masih ditempati oleh Samanhoedi.

Raden Goenawan kian sering menggelar acara besar di wilayahnya, dengan mengundang pejabat SI pusat (Solo). Di hadapan mereka, ia membanggakan keberhasilan cabang-cabang SI yang dipimpinnya. Tidak dapat dipungkiri, Goenawan memang memainkan peranan penting bagi SI di Jawa Barat, khususnya Batavia, seperti ditulis Takashi Shiraishi, dalam Zaman Bergerak (1997:98).

Goenawan sosok yang brilian. Ia menerapkan taktik dengan menekankan solidaritas Islam. Ranting-ranting SI di wilayahnya dipimpin oleh orang-orang pilihan, yaitu para priyayi, pengusaha atau saudagar bumiputera, serta tokoh agama. Ekonomi rakyat menjadi fokus kaum priyayi dan pengusaha, sedangkan para kiai dan tokoh masyarakat, menitikberatkan pendalaman ajaran Islam.

Aksi menawan Goenawan pun membuat Samanhoedi terkesan yang kemudian menunjuknya untuk masuk ke jajaran pengurus SI pusat dalam kongres di Solo pada 25 Maret 1913 sebagai komisaris. Posisi ini membuat Goenawan semakin leluasa dalam menebarkan pengaruhnya.

Di sisi lain, sepak-terjang Goenawan yang dominan di Batavia dan Jawa Barat memercikkan konflik internal di kawasan itu. Pertentangan mulai muncul dari beberapa cabang SI di Jawa Barat, terutama di Bandung yang dikelola oleh Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) dan Abdoel Moeis, juga SI cabang Banten pimpinan Hasan Djajadiningrat.

SI mulai terbelah menjadi dua kelompok besar. Goenawan yang menguasai sebagian besar SI Jawa Barat dan Batavia berkubu dengan orang-orang Samanhoedi dari Solo, sementara Tjokroaminoto didukung Soewardi, Moeis, juga Djajadiningrat, serta barisan SI di Jawa Timur. Samanhoedi kian erat merangkul Goenawan karena melihat pergerakan Tjokroaminoto yang mulai mengancam.

Kongres SI yang digelar pada 19 April 1914 di Yogyakarta menjadi akhir kepemimpinan Samanhoedi. Kongres ini dihadiri 147 delegasi, mewakili 81 cabang SI dari berbagai daerah yang jumlah anggota seluruhnya mencapai 440.000 orang, dalam karya Takashi Shiraihi (1997:98).

Tjokroaminoto terpilih sebagai Ketua Centraal Sarekat Islam (CSI) atau pengurus besar SI yang kemudian memindahkan markas pusat dari Solo ke Surabaya. Sementara Raden Goenawan, berkat pamor dan pengaruhnya yang tak kalah besar, harus puas duduk sebagai Wakil Ketua CSI dalam kepengurusan baru itu.

Namun, jabatan itu rupanya menjadi capaian tertinggi Goenawan di SI, bahkan ia menjabat sebagai Wakil Ketua CSI tidak terlalu lama. Kubu Tjokroaminoto disinyalir mencari cara untuk menyingkirkan Goenawan yang bagaimanapun juga tetap menjadi ancaman bagi mereka.

Kendati begitu, sepak-terjang Goenawan sulit dihentikan yang memperluas pengaruhnya hingga ke Sumatera. Safrizal Rambe, dalam Sarekat Islam Pelopor Nasionalisme Indonesia (2008:77) menulis Goenawan dengan cerdik memanfaatkan ketidaksukaan cabang-cabang SI di Sumatera terhadap Tjokroaminoto lantaran tidak mendapat tempat di kepengurusan pusat CSI.

Goenawan semakin berjaya karena uang iuran dari cabang-cabang SI Sumatera mengalir ke kantongnya. Sementara di pusat, Tjokroaminoto justru terengah-engah karena cabang-cabang SI di Jawa banyak yang mengalami masalah keuangan.

Kian jelas bahwa kepengurusan besar SI terbagi menjadi dua kubu yang menampilkan sosok Raden Goenawan sebagai penantang utama sang ketua, Tjokroaminoto. Selain didukung cabang-cabang SI di Batavia, Jawa Barat, dan Sumatera, Goenawan memperkuat diri dengan menggandeng kembali rombongan Samanhoedi yang sebelumnya disingkirkan oleh Tjokroaminoto.

Berbagai cara dilakukan Tjokroaminoto untuk melemahkan kekuatan Goenawan, termasuk dengan memasukkan orang-orangnya ke wilayah-wilayah yang dikuasai oleh kubu seberang.

Hingga akhirnya, pukulan telak menghantam Goenawan pada 1915. Terdengar kabar soal dugaan penggelapan uang yang dilakukannya. Diduga kuat, isu ini berkaitan dengan rivalitas Goenawan dengan Tjokroaminoto, ditulis A.P.E. Korver, Sarekat Islam, Gerakan Ratu Adil? (1985:37).

Kabar miring yang menerpa Goenawan ini pertamakali dihembuskan oleh Tjipto Mangoenkoesoemo, tokoh pergerakan berpengaruh sekaligus sahabat kental Soewardi Soerjaningrat yang berpihak kepada Tjokroaminoto. Tjipto menyebut Goenawan sebagai “satria maling” karena menggelapkan uang organisasi sebesar 60 ribu gulden (Shiraishi, 1997:106).

Dugaan ini semakin berkembang liar. Terlebih, D.A. Rinkes, perwakilan pemerintah kolonial yang dikenal dekat dengan Tjokroaminoto, secara terang-terangan mengakui Goenawan memang orang yang berpengaruh, tapi tidak bisa dipercaya dalam urusan keuangan.

Posisi Goenawan terjepit. Soewarsono, dalam tulisannya Berbareng Bergerak (2000:21), tuduhan korupsi itu kian gencar disuarakan oleh Tjokroaminoto dan para pendukungnya seperti Soewardi Soerjaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo, Abdoel Moeis, dan lainnya. Kepercayaan massa SI terhadap Goenawan pun meluruh, ditambah dengan hadirnya orang-orang Tjokroaminoto di cabang-cabang Jawa Barat dan Sumatera.

Kongres SI ke-4 di Bandung pada 17 Juni 1916 menjadi jurus pamungkas Tjokroaminoto untuk menghabisi Raden Goenawan. Di kongres itu, Goenawan semakin disudutkan dan dicopot dari jabatan sebagai Wakil Ketua CSI. Abdoel Moeis, yang ternyata orang asli Sumatera sekaligus pengurus SI cabang Bandung, ditunjuk sebagai penggantinya.

Akhir 1916, karier Raden Goenawan di SI berakhir sudah. Ia dipecat dan tidak mendapatkan kepercayaan lagi dari para pendukungnya yang dulu sangat loyal meskipun dugaan penggelapan uang itu berakhir tidak jelas tanpa pernah diajukan ke pengadilan.

Goenawan kembali mengelola suratkabar Pantjaran Warta setelah tersingkir dari SI dan bekerjasama lagi dengan Mas Marco Kartodikromo, sahabat lamanya saat di Medan Prijaji. Marco juga pernah menjadi anggota SI dan saat itu sedang geram dengan para pengurus CSI.

Bersama Marco, Goenawan mendekat dengan orang-orang SI cabang Semarang seperti Semoen dan Darsono yang nantinya menjadi “duri dalam daging” bagi CSI pimpinan Tjokroaminoto.

Kelak, orang-orang ini, kecuali Goenawan, mengusik CSI dan membentuk SI tandingan (SI Merah) yang menjelma menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI). Raden Goenawan sendiri kian meredup dan akhirnya hilang dari peredaran di tengah gemerlapnya era pergerakan nasional.

(tirto.id – Humaniora)

Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Suhendra

sumber: tirto.id
Tags: Raden Goenawan
Previous Post

Kunjungan silaturrahim di Bima bersama Prof. Dr. M. Quraish Shihab

Next Post

11 PAC Syarikat Islam se-Kota Manado Dilantik

admin

Related Posts

Protes Melalui Mimpi Dhemit Gajahan di Surakarta Pada Awal Sarekat Islam

Protes Melalui Mimpi Dhemit Gajahan di Surakarta Pada Awal Sarekat Islam

December 14, 2022
1
Program Salam Radio Rabu, 14 Desember 2022 Pukul 06.00 – 06.40 WIB Salam Penyejuk Hati NGOBRAS

Program Salam Radio Rabu, 14 Desember 2022 Pukul 06.00 – 06.40 WIB Salam Penyejuk Hati NGOBRAS

December 14, 2022
0
Hendra Cipta Terpilih Aklamasi Ketua Syarikat Islam Sumut Periode 2022-2027

Hendra Cipta Terpilih Aklamasi Ketua Syarikat Islam Sumut Periode 2022-2027

December 10, 2022
1
Zaman Mogok di Yogyakarta, 1915–1921

Zaman Mogok di Yogyakarta, 1915–1921

December 10, 2022
0
Selamat untuk bapak Hendra Cipta sebagai ketua SI sumatera utara periode 2022-2027

Selamat untuk bapak Hendra Cipta sebagai ketua SI sumatera utara periode 2022-2027

December 10, 2022
3
Musyawarah Wilayah Ke 14  SI Sumut dihadiri Dr. H. Hamdan Zoelva, MH dan Wakil Gubernur Sumut H. Musa Rajekshah

Musyawarah Wilayah Ke 14 SI Sumut dihadiri Dr. H. Hamdan Zoelva, MH dan Wakil Gubernur Sumut H. Musa Rajekshah

December 10, 2022
9
Next Post
11 PAC Syarikat Islam se-Kota Manado Dilantik

11 PAC Syarikat Islam se-Kota Manado Dilantik

Bagi Sembako Marak Jelang Pilkada, Mahasiswa Sinjai Kritik Tim Sukses

Bagi Sembako Marak Jelang Pilkada, Mahasiswa Sinjai Kritik Tim Sukses

H.O.S. Tjokroaminoto Memadukan Islam dan Sosialisme

H.O.S. Tjokroaminoto Memadukan Islam dan Sosialisme

Syarikat Islam akan Dirikan 2500 Usaha Mikro dan Koperasi

REFLEKSI AKHIR TAHUN 2017

Hamdan Zoelva: Perlu Dibuat Regulasi Cegah Politisasi Penjabat Kepala Daerah

REFLEKSI AKHIR TAHUN: Satu-dua Catatan Hamdan Zoelva (Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam)

IKLAN

20,000+ Artikel

  • #Berita Umum (985)
  • #Gerakan Tani Syarikat Islam (148)
  • #Kaum SI (383)
  • #Ketua Umum SI (3,353)
  • #LAZ SI (128)
  • #Lembaga Dakwah SI (29)
  • #Pemuda Muslimin Indonesia (1,880)
  • #Pengurus SI (190)
  • #Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (816)
  • #Salam Radio (1,514)
  • #Sekretaris Jendral SI (172)
  • #Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (4,393)
  • #Serikat Pelajar Muslimin Indonesia (107)
  • #Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (137)
  • #SI Mart (10)
  • #SI Wakaf (1,420)
  • #Syarikat Islam (3,868)
  • #Syarikat Islam Angkatan Pandu (96)
  • #Syarikat Islam Tanggap Bencana (181)
  • #Tjokroaminoto Institute (71)
  • #Wanita Syarikat Islam (329)

© 2022 si.or.id / syarikatislam@si.or.id.

  • #2370 (no title)
  • #49977 (no title)
  • #75774 (no title)
  • 404 Error
  • account
  • Anggaran Dasar
  • Anggaran Dasar SEMMI
  • Anggaran Rumah Tangga
  • Anggaran Rumah Tangga SEMMI
  • Arti Logo
  • Button
  • cart
  • Charts
  • checkout
  • Daftar SEMMI
  • Donasi
  • Donation Confirmation
  • Donation Failed
  • Donation History
  • DPP 2015-2020
  • Edaran
  • Home
  • Indeks Berita
  • index 2001 – 2010
  • index 2011
  • index 2012
  • index 2013
  • index 2014
  • index 2015
  • index 2016
  • index 2017
  • index 2018
  • index 2019
  • index 2020
  • index 2021
  • index 2022
  • index-1
  • index-2
  • index-3
  • index-4
  • index-5
  • index-6
  • Jakarta
  • Kabupaten Bogor
  • Khutbah
    • Idul Fitri Isyhadu bi Anna Muslim
    • Idul Fitri MetroTV Khotbah
    • Idul Fitri Sunda Kelapa Khotbah
  • Kontak
  • LAZUARDI IMANI
  • Legalitas SEMMI
  • Majelis Syar’i Syarikat Islam
  • Majelis Tahkim
  • Maps
  • Mart
  • Mukernas
  • Newsletter
  • Night Mode
  • order
  • Pengurus SEMMI
  • Peraturan Dasar
  • Peraturan Rumah Tangga
  • Pernyataan
  • Privacy Policy
  • Profil Ketum
  • Radio
  • Sajak
  • Search Results
  • Sejarah
  • Sejarah SEMMI
  • Shop
  • Skema Organisasi
  • Tabs
  • Tanya & Jawab
  • Tausiyah
  • Terms of Service
  • TV
  • Wishlist

© 2022 si.or.id / syarikatislam@si.or.id.

error: Content is protected !!
Chat sekarang
WhatsApp
Punya Berita Seputar SI? Klik Disini