Video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi viral terkait dukungannya kepada Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah saja. Ormas-ormas Islam yang lain merasa tersinggung dengan pernyataan tersebut.
Ketua Umum Syarikat Islam (SI), Hamdan Zoelva, beserta lima temannya pun mendatangi rumah dinas Kapolri di Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Hal itu untuk mengetahui secara utuh maksud dari ucapan jenderal bintang empat tersebut.
“Ya Alhamdulillah, siang ini Pak Hamdan Zoelva dan kawan-kawan bersilaturahmi kepada Pak Kapolri. Akrab sekali, terus salat berjemaah dengan imam Pak Kapolri,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol M Iqbal di lokasi, Rabu (31/1).
“Kesimpulannya adalah Pak Hamdan Zoelva ingin mendengar secara langsung dari Kapolri tentang video yang viral yang mengandung interpretasi masing-masing siapa pun yang menontonnya,” imbuh mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya tersebut.

Menurut Iqbal, setelah Zoelva dan kawan-kawannya mendapatkan penjelasan dari Tito, akhirnya mereka senang dan paham. Rekaman video yang viral itu terjadi pada 8 Februari 2017 di pondok pesantren Kiai Ma’ruf Amin.
“Ternyata setelah silaturahmi ini semua sudah terbuka, bahwa maksud Bapak Kapolri dalam rekaman video itu sangat berbeda. Tidak ada maksud menyudutkan pihak-pihak tertentu, sama sekali tidak,” tegas Iqbal.
Selain itu, Iqbal menjelaskan bahwa viralnya video tersebut tidak membuat Kapolri gelisah. “Pak Kapolri, ya tenang saja,” ujarnya.
Iqbal menekankan Kapolri pada waktu ceramah saat itu, sama sekali tidak ada niat untuk menafikkan ataupun menyudutkan kelompok-kelompok Islam.
sumber: kumparan.com