TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Muhammad Iqbal meminta agar pidato Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian soal organisasi kemasyarakatan Islam yang pro-Pancasila hanya Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah tidak dipolitisir lagi.
Iqbal mengklaim semua ormas Islam sudah tidak mempermasalahkan lagi. “Kemarin Kapolri sudah tabayyun di PBNU dan kediamannya dengan ormas dan ulama, sudah clear,” ujar Iqbal di Mabes Polri Jumat, 2 Februari 2018.
Menurut Iqbal Kapolri sudah komunikasi dan bersilaturahmi dengan ormas Islam. Terakhir Rabu, 31 Januari 2018 Tito mendatangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Di sana Tito menjelaskan ihwal pidatonya. Iqbal berujar dalam pertemuan tersebut belasan ormas Islam dan ulama serta tokoh agama sudah bisa menerima.
Soal masih adanya pihak yang kontra, kata Iqbal, masalahnya sudah jelas dan selesai. Karena selain mengunjungi ormas Islam, kata Iqbal, Kapolri juga bersilaturahmi melalui telepon dan alat komunikasi lainnya.
Sebelumnya, pidato Tito menjadi viral di media sosial dan menuai protes Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Zulkarnaian. Dalam akun facebook-nya, Zulkarnain menilai pidato Tito seperti tidak menganggap perjuangan umat Islam di luar NU dan Muhammadiyah.
Menurut Ketua Umum Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Hamdan Zoelva, pidato Kapolri itu sejatinya disampaikan dalam ceramah di Pondok Pesantren Annawawi milik Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin di Serang, Banten, pada 8 Februari 2017.
sumber: tempo.co