Makassar – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva mendapat mandat menjadi calon presiden. Mandat tersebut diberikan kepada Hamdan oleh 50 Raja/Sultan se-Nusantara.
Pria kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat 55 tahun silam ini, mendapatkan mandat itu saat menghadiri peringatan Milad ke-50 Universitas Cokroaminoto Makassar (UCM) jalan Perintis Kemerdekaan KM. 11, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/4/2018).
“Kita ingin melahirkan pemimpin yang bersih untuk bangun Indonesia, tentunya ada tokoh diharapkan seperti Hamdan sebagai pemimpin. Kalau bisa jadi presiden,” kata Sekjen Yayasan Raja Sultan Nusantara, Pangeran Nata Adiguna Jayakarta Adiningrat.
Selain sosoknya dikenal bersih, Hamdan dinilai sebagai tokoh yang konsisten membangun akhlak keislaman. Sepak terjangnya saat menjadi ketua MK yang clear, juga menjadi salah satu pertimbangan.
“Kami sangat yakin kalau beliau bisa diberikan amanah itu. Sosok beliau ini bersih dan konsisten membangun bangsa. Kita tidak pernah mendengar ada kasus yang melibatkan namanya,” lanjut Pangeran Adiguna.
Kemudian Ketua Ikatan Cendekiawan Keraton Nusantara (ICKN) Muhammad Asdar mengatakan, Syarikat Islam (SI) sebagai organisasi tertua di Indonesia harus punya wakil di pemerintahan. Jika organisasi NU dan Muhammadiyah mampu, SI disebutnya juga harus bisa mengusung calon di Pilpres 2019.
“Syarikat Islam sebagai organisasi tertua di Indonesia harus punya wakil di pemerintahan. Jika organisasi NU dan Muhammadiyah saja mampu, kenapa kita tidak,” tutur Asdar dalam kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, ia menyebut alasan lain mendukung Hamdan sebagai capres juga didasari atas kiprahnya sebagai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan sebagai Perumus Perubahan UUD 1945. Selain itu, Hamdan yang kini menjabat sebagai Ketua Umum DPP Syarikat Islam itu dinilai fokus utamanya adalah dalam gerakan ekonomi dan pendidikan.
“Jika memang saya didorong, yah saya harusnya siap menerimanya. Saya pribadi menghargai semua ide itu, apalagi ini dari para Raja dan Sultan se-Nusantara,” ujar Hamdan.
Hanya saja, Hamdan tidak ingin menanggapi terlalu jauh dukungan itu. Ia mengaku, belum memikirkan langkah seperti apa ke depannya, termasuk mendeklarasikan diri ataupun merapat ke partai dan membentuk relawan.
“Belum terpikirkan seperti apa langkah ke depannya. Biarkan mengalir secara alamiah saja. Nanti kami akan dibicarakan lagi dengan para raja dan sultan se nusantara langkah selanjutnya,” ucap Hamdan.
(elz/elz)
sumber: detik.com
