BANJARNEGARA, SATELITPOST-Sebagai organisasi masyarakat tertua, Syarikat Islam (SI) memiliki peran dalam membangun masyarakat khususnya di Banjarnegara. Kiprahnya sekarang tidak lagi dalam ranah politik, tetapi dalam aspek ekonomi, keagamaan, sosial, dan terutama dalam bidang pendidikan.
Untuk itu, seorang penulis muda, Tsabit Azinar Ahmad, menulis buku tentang sejarah Syarikat Islam di Banjarnegara. Menurutnya, dilihat dari sejarahnya eksisitensi dan perkembangan SI di Banjarnegara sangat pesat. Hal inilah yang membuatnya tertarik menulis buku tentang perjalanan panjang dan kontribusi SI di Banjarnegara hingga sekarang.
“Penyusunan buku ini melalui penelitian dan wawancara dengan berbagai pihak terkait. Uniknya, dalam proses tersebut kami temukan banyak tokoh-tokoh nasional dari Banjarnegara, seperti Soemitro Kolopaking, Soetopo Wonoboyo, dan banyak lagi lainnya,” kata Tsabit, saat bedah buku Sejarah SI di Banjarnegara, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, meski sederhana menulis sejarah harus dilakukan sebagai upaya agar masyarakat tidak menjadi tuna sejarah. Hal tersebut juga untuk menguatkan identitas masyarakat, terutama dalam menggali sejarah lokal.
Tsabit mengakui, karena keterbatasan waktu dan tenaga bukunya masih jauh dari kata sempurna. Paling tidak, apa yang dilakukannya bisa menginspirasi masyarakat untuk membuat sebuah karya mengenai sejarah lokal di Banjarnegara.
“Semoga buku ini mampu mengisi kekosongan sejarah, tentang bagaimana sebuah organisasi besar di Banjarnegara berkiprah dalam lintasan zaman,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, Noor Tamami mengatakan, buku tersebut menarik untuk dibaca dan mudah dipahami. Menurutnya, menulis sejarah SI di Banjarnegara tidaklah mudah. Sebab, banyak pelaku sejarah yang telah wafat dan dipersulit dengan kelangkaan arsip tentang SI.
“Buku ini layak mendapatkan apresiasi, terima kasih untuk Tsabit yang telah mampu menyusun buku sejarah ini. Dia sangat ulet dalam mengumpulkan data, serta bertemu dengan berbagai narasumbernya,” ujarnya.
Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengatakan, hadirnya buku ini akan membuat masyarakat menjadi paham sejarah SI dan eksistensi yang nyata dengan adanya tokoh-tokoh serta sarana pendidikan SI di Banjarnegara, seperti sekolah Cokroaminoto.
“Dengan buku ini, masyarakat akan memperoleh pemahaman yang utuh. Sehingga suatu saat nanti, Banjarnegara bisa menjadi pusat studi Syarikat Islam,” katanya.
Menurutnya, ini tantangan bagi para cendekia muda untuk terus menggali peninggalan masa lampau dan potensi sejarah yang ada di Banjarnegara. Hal itu penting dalam rangka capacity building untuk membangun Banjarnegara yang bermartabat dan sejahtera.
“Spirit bedah buku ini akan menjadi moral force, menjadikan laju pembangunan di Banjarnegara semakin maju dan kuat. Melalui buku ini juga, secara tidak langsung mendapatkan penanaman nilai nasionalisme dengan sejarah SI yang tidak bisa dipisahkan dengan perjuangan kemerdekaan RI,” ujarnya. (oel)
sumber: satelitpost.com