Jakarta, – Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara, dalam memperingati hari keadilan internasional, pada senin siang tadi. (23/7/2018)
Dalam aksi demonstrasinya, PB SEMMI menuntut hak-hak yang seharusnya diberikan kepada pihak Ojek Online dan Driver Online, dari kelayakan tarif yang berlaku hingga permasalahan regulasi mengenai Transportasi Online.
Adhi selaku koordinator lapangan mengungkapkan “Ada ketimpangan sosial yang terjadi antara Ojek Online dan Ojek Konvensional, hal ini dapat dilihat dari tingkat tarif yang sangat jauh berbeda, hal ini tentu sangat memicu konflik horizontal.”
Adhi juga menjelaskan bahwa cara solutif menanggulangi konflik yang terjadi adalah dengan memberikan regulasi sebagai payung hukum, agar tak ada lagi konflik yang terjadi diantara Ojek Online dan Ojek Konvensional.
Bintang Wahyu Saputra juga menjelaskan “Harusnya pemerintah menyadari, bahwa adanya fenomena Ojek Online merupakan sebagai langkah menanggulangi tingkat pengangguran dan juga kemiskinan.”
Bintang Wahyu Saputra Juga menambahkan bahwa Ojek Online bisa jadi sumber mata pencaharian masyarakat menengah bawah untuk dapat mensejahterkan keluarga dan juga masyarakat.
Adhi menuturkan kekecewaan terhadap beberapa komunitas dan organisasi Ojek Online yang tidak dapat ikut serta dalam aksi demonstrasi, sehingga banyak potensi yang tak di maksimalkan.
Adhi menegaskan “Saya menyangkan sikap Ojek Online yang tak dapat hadir dalam aksi tadi, tapi saya juga berharap bahwa tak ada aksi demonstrasi saat pembukaan Asian Games, karena hal ini akan sangat mencederai nama baik Indonesia.”
