Petugas gabungan dari polisi dan TNI melakukan pengamanan ketat di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Petugas pengamanan mencapai 4 ribu personel untuk mengawal laga persib Bandung dengan Persija Jakarta sebelum pertandungan berlangsung.
Dikutip dari media (detikSport) pada Minggu (23/9/2018), ribuan petugas gabungan terlihat berjaga sejak pintu masuk kawasan Stadion GBLA, Gedebage, Kota Bandung.
Menurut keterangan suporter yang berada di GBLA, sekitar pukul 13.00 WIB, ada salah satu orang yang dikejar oknum suporter Persib Bandung. Mengakibatkan satu orang meninggal dunia karena dikeroyok di halaman parkir Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebelum laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018).
Menganggapi hal tersebut Bintang Wahyu Saputra Ketua Umum pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) mengucapkan belawa sungkawa kepada keluarga Haringga Sirla dan mempertanyakan petugas keamanan yang beertugas dilapangan sampai terjadinya pengeroyokan.
“Ini merupakan kejadian yang sudah beberapa kali terjadi dalam dunia olahraga khususnya sepak bola diIndonesia, namun secara khusus kami ucapkan rasa bela sungkawa yang sebesar besarnya kepada keluarga Haringga Sirla, doa kami semoga kamu mendapatkan tempat yang terbaik disisi Allah SWT dan semoga ini menjadi kejadian terakhir untuk dunia sepak bola Indonesia,Amin”Ucap Bintang
“Jika saya melihat vidio yang beredar dimedia sosial, pengeroyokan ini terlihat jelas dan tidak ada petugas keamanan di sekitar lapangan parkir didalam stadion yang berusaha melerai atau mengamankan korban sampai meninggal dunia, ini seperti terjadi pembiaran padahal terjadi titik keramaian saat kejadian itu berlangsung”Ujar Bintang
Bintang menambahkan Kapolrestabes selaku keamanan dalam negeri yang bertugas untuk mengamankan jalannya pertandingan harus bisa menjelaskan secara rinci dan detail kronologis yang mengakibatkan tewasnya Haringga Sirla didalam sekitar stadion dimana posisi aparatur yang bertugas saat peristiwa itu terjadi.
“Pak Kapolri harus memberikan sanksi tegas kepada Kapolres yang bertugas diwilayah tersebut, kami menyarankan pak kapolri memutasi kapolres dan jajarannya, karena ini berdampak buruk pada citra polri yang sudah baik dan meningkat saat ini sebagai pengayom, pelindung masyarakat”tambah Bintang
Terakhir Ketua Umum PB SEMMI menegaskan Polri sebagai aparatur keamanan dalam negeri harus bisa mengevaluasi setiap kejadian perkara didalam pantauan polri yang mengakibatkan tewasnya masyarakat sipil, dan meminta semua pihak untuk tenang dan mempercayakan hal ini kepada pihak kepolisian untuk ditindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku.
“Pesan saya yang juga sebagai masyarakat jakarta, kepada seluruh jakmania dan bobotoh untuk tidak melakukan aksi saling balas yang bisa merugikan semua pihak, baiknya kita berdoa untuk sahabat,saudara,kawan,teman kita Haringga Sirla agar amal ibadahnya diterima disisi tuhan yme, serta menyerahkan semuanya kepada proses hukum”tutupnya