Jakarta- Team Relawan SIGAP dan Indonesia Berzakat Mengirim dan memberangkatkan para Relawan untuk membantu Evakuasi Korban gempa dan Tsunami di palu, Donggala, Sulawesi Tengah. Para Relawan SIGAP di berangkatkan dari jakarta pada hari rabu ( 3/10/2018).
Team Relawan SIGAP Indonesia Berzakat diterjunkan ke Palu, Donggala dan sekitar nya khusus untuk membantu mengurus jenasah Jenazah yg masih bertebaran dimana mana dan belum ditangani dengan baik. Team khusus ini di kirim akan fokus untuk mengkafani jenasah jenazah yg belum terurus tersebut” Ungkap Ketua LAZ Indonesia Berzakat Basri Kinas Mappasseng.
Hamdan Zoelva Sebagai Ketua Umum Syarikat Islam ( SI) mengintruksikan kepada Ketua Umum Indonesia Berzakat Basri Kinas Mappasseng untuk mengirim para Relawan ke Sulawesi guna membantu para korban gempa dan Tsunami di palu, Donggala dan sekitar nya.
Pengiriman Team Relawan SIGAP ini untuk membantu misi kemanusiaan di sulawesi, agar meringankan beban saudara saudara kita yang terkena musibah gempa dan Tsunami yang dahsyat meluluh lantakkan palu, Donggala dan sekitar beberapa waktu yang lalu.
Kita Dari Lembanga Indonesia Berzakat dan Relawan SIGAP Terpanggil untuk membantu dan meringankan beban saudara saudara kita .Musibah bagi mereka, Derita bagi kita, luka mereka, luka kita Bersama.papar Ketua Umum Indonesia Berzakat Basri kinas Mappasseng.
Kepada awak media, ketua Indonesia Berzakat mengatakan, Team Relawan SIGAP di berangkatkan ke sulawesi di bawah Koordinasi Agustian.
Saat ini di lokasi bencana masih banyak korban bencana yang belum bisa evakusi dan terurus dengan baik, seperti kita ketahui , hingga hari ini masih banyak relawan berbagai lembaga yang kesulitan menembus arena lokasi bencana , karena kondisi palu dan Donggala dan sekitar nya belum kondusif.
Team Relawan SIGAP yang di kirim ke sulawesi sudah mulai membantu evakusi para korban di sana.Mereka langsung terjun ke lokasi bencana dan menelusuri puing puing bangunan bekas gempa dan Tsunami yang terjadi beberapa waktu yang lalu untuk mencari para korban bencana yang kemungkinan masih tersisa di antara puing puing bangunan.kata koordinator Team Relawan SIGAP Agustian.
sumber: basrikinasmappaseng.com
