Oleh Dede Prandana Putra (Tim Media Center Syarikat Islam/Kabid Infokom PP Perisai)
Setelah memberikan kuliah umum, dihari yang sama, pesawat Sriwijaya Air yang kami tumpangi terbang meninggalkan langit Kalimantan menuju pulau dewata Bali. Sempat transit sekitar 30 menit di Bandara Juanda, Surabaya, akhirnya pesawat Boeing 737 mendarat dengan mulus di bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada malam hari, dan menerima kunjungan dari warga suku Bugis yang tergusur di Kampung Larangan dan tinggal di tenda selama 2 tahun.
Keesokan harinya, Dr. Hamdan Zoelva dijadwalkan melantik pengurus wilayah Gerakan Tani Syarikat Islam (Gertasi) Bali di Bedugul, Minggu (24/3). Berikut ringkasan isi pidato beliau.
Pidato 5 : Pelantikan Pengurus Wilayah Gerakan Tani Syarikat Islam Bali Masa Jihad 2019-2024 di Bedugul, Singaraja, Bali, Minggu (24/3)
Disaat ketimpangan ekonomi begitu menganga, petani harus bisa menjadi pelopor melawan ketimpangan. Untuk menjadi pelopor, petani harus memiliki metode serta cara baru dalam bercocok tanam agar hasil pertanian meningkat, serta kemampuan distribusi dan kealitas hasil pangan sehingga pendapatan petani pun meningkat, lalu kemandirian ekonomi dapat tercapai.
Kemandirian ekonomi merupakan prasyarat agar ketimpangan dapat diatasi. Kemandirian ekonomi dapat diciptakan oleh petani. Petani harus menjadi lebih produktif lagi dalam mengolah lahan, menghasilkan hasil pertanian yamg berkualitas dan kemampuan distribusi yang baik.
Proses mengolah lahan pertanian agar memperoleh hasil pertanian yang maksimal merupakan peluang ditengah kemajuan teknologi. Petani harus lebih kreatif lagi dalam pemakaian teknologi dengan tujuan memaksimalkan hasil panen.
Berbicara masalah kesuburan tanah, tidak ada lagi yang meragukan bahwa tanah-tanah di Indonesia sangat subur, termasuk provinsi Bali. Jadi, tidak ada alasan bagi petani untuk tidak meningkatkan hasil pertanian.
Akan tetapi, semua itu harus dibarengi dengan penelitian-penelitian yang massif dari pakar pertanian untuk menemukan inovasi dan teknologi baru. Seorang pakar pertanian punya kompetensi untuk selalu menemukan formulasi yang tepat agar hasil panen menjadi maksimal.
Gertasi adalah sebuah gerakan yang dibentuk untuk mendukung proses tersebut. Pengurus Gertasi yang merupakan gabungan dari para petani beserta pakar pertanian harus terus bersinergi dalam upaya meningkatkan hasil pertanian.
Ditengah ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi, Gertasi hadir untuk melawannya. Seandainya setiap petani mampu memperoleh hasil maksimal pada setiap lahan yang digarap, maka tidak ada lagi kita melihat orang miskin berasal dari kalangan petani.
Kemunculan Gerakan Tani Syarikat Islam sebagai sebuah organisasi mandiri di Syarikat Islam memiliki tujuan yang sama dengan apa yang dicita-citakan oleh Syarikat Islam. Cita-cita tersebut ialah kemandirian ekonomi.
Fokus Gerakan Tani Syarikat Islam sebagai supporting system kemandirian ekonomi dibidang pertanian. Hal ini ditopang oleh kenyataan bahwa negara kita merupakan negara agraris dengan tanahnya yang subur.
Syarikat Islam berkomitmen akan selalu mendukung setiap kegiatan dan program kerja yang dibuat oleh Gertasi. Sinergitas antara Gertasi dan Syarikat Islam sebagai organisasi induk harus terus dilakukan.
Syarikat Islam mengapresiasi kelahiran Gertasi di Bali yang kemudian para ahli mempresentasikan penemuan terbaru dan strategi mereka kedepannya. Diharapkan agar seluruh pengurus menjaga semangat sampai akhir masa jihad.
Penutup
Selama proses mengikuti, mengamati dan mencerna setiap pidato yang disampaikan oleh Dr. Hamdan Zoelva, saya berkesimpulan kalau Ketua Mahkamah Konstitusi tahun 2013-2015 yang juga pernah menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) tetap memiliki perhatian terhadap kondisi kebangsaan kekinian.
Sebagai tokoh nasional, kita semua telah melihat bagaimana pemikiran kebangsaan seorang Hamdan. Pemikiran kebangsaan yang saya pikir ini bukan yang terakhir untuk dituliskan.
Nantikan saja kelanjutan tulisan-tulisan tentang pemikiran kebangsaan Hamdan di waktu berikutnya.
sumber: suarasi.com