Solo, SuaraSI.com – Ada pemandangan menarik saat Acara Tingalandalem Jumenengan ke-15 SISKS Pakoe Boewono XIII atau peringatan 15 tahun naik tahta Sri Susuhunan Pakoe Boewono XIII di Kesultanan Surakarta Hadinigrat pada Senin (1/4), yakni kehadiran Ketua Umum Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam, Dr. Hamdan Zoelva. Namun, kehadiran Ketua Mahkamah Konstitusi tahun 2013-2015 tersebut bukan sebagai orang biasa.
Pasalnya, pria asal Bima, Nusa Tenggara Barat ini sudah menjadi bagian dari keluarga Kesultanan Surakarta. “Saya dianggap sebagai keluarga keraton Surakarta Hadiningrat, dengan gelar Kanjeng Pangeran Hamdan Zoelva Pradotonagoro,” jelasnya.
Alasannya, lanjut Hamdan, karena ikut membantu Susuhunan dalam memberi pandangan dan nasehat hukum saat terjadi masalah di Keraton. “Beliau (Pakoe Boewono XII-red) sangat berterima kasih, karena mau membantu ikut memikirkan Keraton Surakarta dan kondisi Susuhunan yang sudah kurang sehat,” kata Hamdan.
Ia mengatakan Susuhunan Pakoe Boewono XIII seorang yang sangat baik, selalu memikirkan kelanjutan dan masa depan Keraton. “Lebih membahagiakan saya, memiliki perhatian atas dakwah agama Islam. Bahkan bersedia memnyediakan tempat di Keraton untuk kegiatan Syarikat Islam,” tambahnya.
Kedepan, Hamdan berharap agar Budaya Keraton harus tetap dijaga dan dilestarikan, karena itu negara harus memiliki perhatian lebih dalam menjaga warisan budaya ini. Aset Keraton bisa dikelola dengan baik dan menjadi sumber penghasilan untuk kelanjutan budaya Keraton.
“Seperti tradisi dan upacara Jumenengan hari ini sudah jarang kita saksikan di berbagai kerajaan di Eropa, tetapi di sini masih utuh dengan mempertahankan tradisi yang sangat luar biasa. Saya sangat terkesan dengan acara Jumenengan dan Kirab Agung pada hari ini,” tutupnya.
sumber: suarasi.com