KARAWANG, KOMPAS.com – Mantan Ketua Umum Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menyebut tidak ada negara yang menjadi maju dengan mengandalkan people power.
Hal ini disampaikan Hamdan menanggapi pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang mengancam akan menggunakan people power daripada menempuh jalur hukum di MK jika ada kecurangan pada Pilpres 2019.
“Karena di negara-negara yang people power, mana ada yang maju, enggak ada. Lima tahun lagi people power, lima tahun lagi people power, kapan majunya?” kata Hamdan usai menghadiri pelantikan pengurus Syarikat Islam Kabupaten Karawang di Brits Hotel Karawang, Senin (8/4/2019).
Hamdan menilai, pernyataan Amien sebagai pemimpin dan tokoh dirasa kurang bijak. Seharusnya Amien memberikan pencerdasan apa yang harus dilakukan masyarakat, jika menghadapi masalah atau menemukan pelanggaran pemilu.
Terlebih, kata dia, semenjak reformasi, pemerintah sudah menyiapkan perangkat hukum, institusi untuk menyelesaikan masalah yang timbul usai pemilu dihelat. Hamdan menyebut pengerahan massa merupakan cara demokrasi lama atau zaman dulu. Oleh karena itu, menurutnya sudah selayaknya cara lama tersebut ditinggalkan.
“Mari kita berpikir modern, lebih maju. Ayo kita selesaikan semua melalui proses jalur hukum yang ada,” katanya. Baca juga: Soal People Power, Mendagri Minta Tak Ada Ajakan Perbuatan Melawan UU.
Ia juga menyebut sengketa pemilu adalah hal biasa. Menurutnya tidak ada negara yang tidak muncul sengketa setelah menggelar pemilu, apalagi Indonesia.
Yang terpenting, kata dia, menghormati prosesi pemilu dengan baik. Ia juga meminta KPU, Bawaslu, Polri, pengadilan harus netral.
“Negara kita ini demokrasinya belum mapan betul. Karena itu (sengketa pemilu) akan selalu ada. Yang kalah pasti tidak puas, jadi biasa itu,” katanya.
Penulis : Kontributor Karawang, Farida Farhan
Editor : David Oliver Purba
sumber: kompas.com