Jakarta, SuaraSI.com – Organisasi serumpun Syarikat Islam, yakni Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Jakarta Raya dan Pimpinan Wilayah Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (PW Perisai) DKI Jakarta beserta sejumlah Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda (OKP) yang tergabung dalam Cipayung Plus mengadakan konferensi pers dalam agenda Sekolah Kebangsaan dengan tema “Perlukah People Power… Demokrasi?”. Agenda sekolah kebangsaan ini dilatarbelakangi oleh pernyataan politisi senior Amien Rais mengenai gerakan People Power di Asrama Sunan Giri Rawamangun, Jum’at (12/4).
Dalam pernyataannya, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Jabodetabeka Banten, Hendra Purwanto menyampaikan bahwa melihat kondisi pada saat menjelang pemilihan umum 2019 dinilai sangat memprihatinkan karena banyak pelanggaran yang terjadi. “Tentu membuat masyarakat Indonesia, khususnya di Jakarta menjadi gelisah untuk pergi ke tempat pemungutan suara. Tetapi akhir-akhir ini, sangatlah banyak persoalan-persoalan yang justru tidak elok untuk disampaikan maupun disimak oleh kalangan masyarakat Indonesia, di mana para masing-masing tim kampanye tidak memberikan edukasi yang baik, justru malah saling menyerang, hal ini bisa berdampak kepada benturan di masyarakat,” tegas Hendra.
Adapun banyak isu yang digunakan oleh oknum elit politik, lanjut Hendra, untuk mendapatkan simpati rakyat dan untuk menjatuhkan lawan tandingnya, isu Hoax, ujaran kebencian menjadi isu komoditif yang sangat laku di kalangan masyarakat. “Hal terbaru dan sangat menggegerkan, pernyataan seorang dewan pembina partai Bapak Amien Rais yang menyatakan terkait People Power,” tambahnya.
Hendra mengatakan dengan ada informasi kecurangan menjelang pemilu 2019, kita sebagai warga negara yang baik serta kita ketahui bersama negara ini, merupakan negara hukum, maka kita harus penyelenggara melaksanakan tugasnya berdasarkan aturan hukum. “Tindak tegas jika ada kecurangan. Tidak langsung dengan People Power,” kritik Hendra.
Sementara itu, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Pusat, Jacky mengungkapkan mendorong pemilu yang demokratis serta independen untuk aparat negara. “Memberikan kepercayaan kepada lembaga-lembaga terkait dan bila pun nanti ada kecurangan-kecurangan yang terjadi dalam pemilu kali ini, kita harus percayakan kepada aparat-aparat penegak hukum yang memiliki kewenangan terkait hal tersebut. Apabila proses hukum tidak dijalankan dengan baik hal ini berdampak kepada proses pemilu, dimana masyarakat tidak akan percaya lagi dengan pemilu karena adanya bentuk-bentuk kecurangan,” kata Bung Jack.
Dipihak lain, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Jimmy Juliand mengungkapkan kita berharap adanya stabilitas politik setelah 17 April nanti. “Upaya people power ini adalah upaya terakhir. Menurut kajian kami People Power ini juga menimbulkan pergesekan di kalangan masyarakat, kami mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tidak takut datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya,” tegasnya.
Sebagai penutup, kandidat Ketua SEMMI Jakarta Raya, Yaser mengecam tindakan Amien Rais yang menakuti-nakuti masyarakat dengan ancaman People Power. Senada dengan itu, Fikrie Firdauzi selaku Ketua PW Perisai DKI Jakarta mengatakan tak elok kalau tokoh bangsa sekelas Amien Rais tidak percaya kepada lembaga penegak hukum, terutama Mahkamah Konstitusi.
Dalam acara tersebut, turut menghadirkan yaitu Ketua Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan (OKP), Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi (Badko) Jabodetabeka Banten, Hendra Purwanto, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jakarta Pusat, Jacky Jamrewav, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC PMII DKI Jakarta), Syaiful Lonthor, Aktivis Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (HIKMAHBUDHI), Wiryawan, kandidat Ketua SEMMI Jakarta Raya, Yaser Hatim, Ketua Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia (KMHDI), Nara Asnanda, Ketua PW PERISAI DKI Jakarta, Fikrie Firdauzi, Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Jimmy Juliand dan Ketua Himpunan Mahasiswa (Hima) Persatuan Islam (Persis), Ilham Nurhidayatullah.
sumber: suarasi.com