Jakarta: Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak alumni mahasiswa Islam terus menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Hal itu dianggap sebagai karakter Islam moderat yang dianut oleh Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Bamsoet saat menghadiri buka puasa bersama Korps Alumni Himpunan Mahasiwa Islam (KAHMI). Acara tersebut juga dihadiri oleh tokoh KAHMI lainnya seperti Akbar Tandjung, Hamdan Zoelva, Harry Azhar Azis, Abdul Latif, Rohmi Dahuri dan Anwar Nasution.
Bamsoet menyebutkan, mahasiswa Islam tidak hanya berperan sebagai agent of change. Tetapi juga harus berperan sebagai penjaga semangat keindonesiaan dan keislaman.
Semangat menjaga persatuan dan kesatuan itu disuarakan oleh Bamsoet menyikapi polemik Pemilu 2019. Dia tidak ingin KAHMI menjadi korban politik, apalagi jika sampai mengatasnamakan agama Islam.
“Tak bisa dipungkiri, kader KAHMI tersebar di berbagai partai politik dan kelompok lainnya. KAHMI justru harus berdiri paling depan menjaga bangsa Indonesia dari perpecahan. Apalagi perpecahan yang menjual agama demi ambisi sejumput kekuasaan,” kata Bamsoet.
Selain itu, legislator daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah VII ini juga mengajak anggota KAHMI agar tidak melupakan nilai-nilai perjuangan selama di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Salah satu nilai yang diperjuangkan yaitu mengecam ketidakadilan.
“Jangan sampai sekarang saat berada di KAHMI dan telah menjadi orang besar, justru kita menjadi sumber ketidakadilan itu sendiri. KAHMI telah banyak mengantarkan anggotanya menjadi tokoh penting di republik ini. Mari bertanggungjawab terhadap jabatan yang telah diamanahkan,” ujar Bamsoet.
(ROS)
sumber: medcom.id