Jakarta-Setelah Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) mengumumkan hasil rekapitulasi suara pemilu 2019, Indonesia mengalami ekskalasi suhu politik beberapa hari belakangan dan rekonsiliasi kebangsaan sangat diperlukan demi kedaulatan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI), Bintang Wahyu Saputra, di Bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/5).
Pemuda yang menginisiasi Gerakan Non Blok Pemuda Indonesia pada Jumat, 3 mei 2019 di hotel Ibis Style, Jakarta, ini mengungkapkan kerusuhan dari akibat polarisasi yang berlebihan di masyarakat bisa berujung kepada jatuhnya korban dari kalangan masyarakat, dan berefek kepada kuatnya pemerintahan 2019-2024 mendatang.
“Kerusuhan yang terjadi pada 21 dan 22 mei tidak bisa terhindarkan sampai berjatuhannya korban jiwa. Hal ini sudah kami prediksi jauh sebelum 17 April lalu, dan langkah negarawan dari para elit hari ini merupakan solusi untuk bangsa saat ini,” tegasnya.
Bintang menambahkan Gerakan Non Blok Pemuda Indonesia akan mencoba membuat silaturahim kebangsaan yang bertajuk ngabuburit bareng tokoh bangsa setelah penetapan hasil akhir pemenang pemilu oleh KPU RI mendatang.
“Sebagai mahasiswa dan pemuda yang tidak ngeblok ke 01 dan 02 kami akan mencoba mengundang kedua pasangan calon dan para tokoh untuk bersilaturahmi setelah penetapan pemenangan pemilu oleh KPU RI. Semoga terdapat sikap negarawan yang dimiliki oleh tokoh bangsa tersebut, sehingga polarisasi masyarakat yang sudah terbagi menjadi dua bisa bersatu kembali membangun bangsa dan negara,” ujarnya.
Bintang juga mengatakan jika polarisasi serta kerusuhan kerap terjadi pasca pemilu akan membuat Indonesia lemah dan akan dimanfaatkan oleh negara lain dan kelompok yang mempunyai kepentingan merusak Indonesia.
“Jika seperti ini terus tentu sangat berbahaya pasti akan berdampak kepada ekonomi,sosial dan sebagainya bukan hanya politik tentu. Oleh sebab itu sebagai mahasiswa dan pemuda non blok kami akan membuat kegiatan tersebut, semoga bisa menjadi solusi dari polarisasi yang akan dimanfaatkan kelompok yang berkepentingan,” tukas Bintang.
Bintang berpesan kepada seluruh elit politik dan masyarakat untuk taat kepada konstitusi.
“Kami mengapresiasi langkah dari 02 yang patuh akan konstitusi dengan melakukan sengketa ke MK, juga kami apresiasi langkah 01 yang tidak berlebihan menanggapi hasil ketetapan rekapitulasi suara oleh KPU kemarin, semuanya kami yakin mempunyai sikap dan sifat negarawan sejati,” tutupnya.
sumber: suratkabarnews.com