GARDANASIONAL, JAKARTA – Didasari tekad untuk menguatkan perekonomian umat, Syarikat Islam (SI) Indonesia meluncurkan SI Wakaf. Dibarengi acara buka puasa bersama 1905 anak yatim dari berbagai panti asuhan se-Jabodetabek, Ketua Laznah Tanfiziyah Syarikat Islam (LTSI) Indonesia, Hamdan Zoelva meluncurkan program tersebut.
Hamdan secara resmi meluncurkan program SI Wakaf bersama Penasihat LTSI, Djan Faridz dan Ketua Badan Wakaf SI, Abid Takalamingan. Hadir pula dalam acara tersebut para mitra kerja Syarikat Islam, antara lain Dirut BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, Direktur Bisnis BRI Syariah Kokok Alun Akbar, Direktur Axa Financial Indonesia Nina Cicilia, Ketua ACT Ibnu Hajar, Ketua Badan Wakaf Indonesia Fahrul Razi, Dirut PT Danareksa Arief Budiman, pihak Rumah Sakit Lamina HMS drg Wahyu Darmono, Direktur Bimmas Polda Metro Jaya, dan perwakilan mitra-mitra kerja lainnya. Usai meresmikan program SI Wakaf, Hamdan Zoelva mewakili SI menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan banyak pihak, antara lain BRI Syariah, BNI Syariah, Axa Financial, RS Lamina HMS, Yayasan ACT, PT Danareksa, BWI, untuk memastikan program tersebut bisa berjalan baik.
Menurut Hamdan, sejak 2016 lalu Syarikat Islam menegaskan kembali ke khittah organisasi yang didirikan pertama kali oleh Haji Samanhudi dengan nama Syarikat Dagang Islam (SDI) pada tahun 1905. Saat itu organisasi tersebut berlandaskan perjuangan untuk meningkatkan kekuatan umat dalam bidang ekonomi, terutama perdagangan. “Itulah sebabnya, untuk mengenang kembali kebangkitan umat tersebut, saat ini kami mengundang 1905 anak yatim dari berbagai panti asuhan di Jabodetabek untuk bersama-sama berbuka puasa,” kata Hamdan di Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Mulai 2016, lanjut Hamdan, SI mulai kembali fokus untuk melakukan kembali pergerakan yang memajukan dakwah ekonomi. “Jadi di samping gerakan lainnya yakni memajukan koperasi, pembangunan pondok pesantren, gerakan wakaf ini pun adalah salah satu gerakan untuk mengembalikan kita semua kepada semangat membangun kekuatan ekonomi umat,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
Dalam jangka pendek, kata Hamdan, SI berencana membangun SI Tower yang terdiri dari dua menara. Menara pertama akan digunakan untuk service apartement, sementara menara kedua akan digunakan untuk rumah sakit bagi masyarakat banyak. “Biayanya kami perkirakan RP 300 miliar, dan insya Allah, dengan niat suci kita semua, semua itu akan kita wujudkan,” kata dia.
Pada kesempatan berbeda Penasihat LTSI Djan Faridz menegaskan akan terus berusaha semaksimal mungkin membantu terwujudnya tujuan mulia SI. Ia menyatakan sepenuhnya mendukung program SI Wakaf yang disebutnya sebagai program yang tepat dan diperlukan umat. “Kalau bicara potensi, potensi wakaf umat Islam itu besarnya tak kurang dari Rp 60 triliun per tahun,”kata Djan, mantan menteri perumahan rakyat di era Presiden SBY tersebut. “Belum lagi banyaknya tanah-tanah yang tak banyak dimanfaatkan (idle).”
Kepada ribuan anak yatim yang hadir pada buka bersama itu, Djan meminta mereka untuk mendoakan agar semua tujuan SI bisa tercapai dengan sukses. “Doakan ya, agar semua cita-cita Syarikat Islam bisa tercapau demi kemaslahatan umat seluruhnya,” kata Djan, diamini teriakan ribuan yatim dari segala usia.
sumber: gardanasional.id