Semmi.id – Sengketa pemilihan presiden dan wakil presiden 2019-2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) memasuki babak baru, pasalnya masing masing tim hukum pasangan calon membuat manuver dengan saling tuding kesalahan satu dengan lainnya yang bisa menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintahan 2019-2024 terpilih setelah ditetapkan oleh putusan MK.
Hal tersebut diungkapkan oleh deklarator Gerakan Non Blok, Bintang Wahyu Saputra yang menghimbau pasangan calon maupun tim untuk segera melakukan rekonsiliasi total pasca putusan MK dibacakan pada 28 Juni 2019 mendatang.
“Materi yang disajikan oleh masing masing tim pasangan calon sangat membahayakan bagi kepercayaan masyarakat jika tidak dilakukan rekonsiliasi total oleh kedua calon sampai pendukungnya. Tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap kuatnya pemerintahan 2019-2024 mendatang,” ujar Bintang yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) saat di mintai keterangan oleh awak media, Sabtu (15/6).
Bintang juga berharap tindakan para calon hari ini yang bersikap negarawan, bisa di pertahankan selamanya dan diikuti seluruh tim serta para pendukungnya untuk masa depan Indonesia.
“Jika sikap seperti ini dipertahankan selamanya, saya rasa akan membuat Indonesia damai dan aman, demonstrasi yang dilakukan hari ini juga sangat kooperatif sesuai dengan UU, hal seperti ini harus dipertahankan dan dijaga,” harapnya.
Bintang juga mengajak kepada rekan rekan aktivis mahasiswa dan pemuda untuk menjadi benteng terakhir demokrasi dengan tidak dengan cepat terprovokasi dengan apapun situasi dan kondisi kedepan serta tidak menjadi provokator yang bisa merusak Indonesia.
“Sebagai kaum milenial, mari bersama sama kita lawan segala bentuk upaya desktruktif bangsa dan negara ini. Dan mari kita pastikan agar setelah sengketa pemilu berakhir diputuskan MK, kita bisa menerima semua keputusan konstitusi dan menguatkan pemerintahan 2019-2024 terpilih secara bersama sama,” tukasnya.
Tak hanya itu, Bintang menuturkan akan melaksanakan aksi demonstrasi menyerahkan hasil simposium mahasiswa Nasional yang sempat di gelar di Bogor pada Rabu 22 Mei 2019.
“Kita akan serahkan hasil simposium mahasiswa berupa Mandat Rakyat dengan aksi demonstrasi kepada presiden dan wakil presiden terpilih setelah putusan MK mendatang,” tutupnya.
Diketahui sebelumnya, Gerakan Non Blok dideklarasikan oleh ratusan perwakilan perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan pemuda akibat polarisasi berlebihan dikalangan masyarakat selama proses pemilu berlangsung.
(Adhi)