SYARIKAT Islam (SI) Jawa Barat pada tanggal 22 – 23 Juni 2019 telah menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) di Hotel Sultanraja Soreang. Pembukaannya sendiri berlangsung hari Sabtu (22/06) di Mesjid di Masjid Agung Al Fathu Soreang, Kabupaten Bandung, Hadir dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Barat Muhammad Ridwan Kamil, Bupati Bandung Dadang Naser, Wakil Bupati Garut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Hamdan Zoelva serta Dewan Pimpinan Pusat Syarikat Islam, Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan Pimpinan Wilayah Wanita Syarikat Islam, Pimpinan Cabang Kabupaten/ Kota Syarikat Islam Jawa Barat serta Pimpinan organisasi sayap SI Jawa Barat yaitu Pemuda Muslim Indonesia Jawa Barat, PIMWIL, SAKO SIAP dan GERTASI Jawa Barat, juga Hj. Dedeh Ruyati (Darul Hikam).
Muswil sebagai forum teritinggi bagi pengurus, tokoh, kader dan simpatisan SI akan merumuskan kembali formulasi yang efektif untuk menjadikan SI sebagai organisasi yang eksis dan berkontribusi untuk agama, bangsa dan negara.
Ketua Organization Committe (OC) Muswil SI Jawa Barat Dr. Firdos Mujahidin, M.Ag mengatakan, tujuan Muswil ini adalah Untuk mewujudkan kesatuan gerak perjuangan Syarikat Islam di Provinsi Jawa Barat, Memilih Tim Formatur/ Pengurus Syarikat Islam Jawa Barat masa jihad 2019-2024. Selain itu juga untuk meneguhkan komitmen perjuangan Islam di Indonesia dalam wadah Syarikat Islam dan menetapkan rekomendasi untuk perbaikan organisasi untuk bangsa dan negara serta pengamalan agama islam yang nyata.
Dalam Muswil ini juga di gelar Bazar yang menampilkan hasil produk dan kreativitas peserta dari tiap cabang SI di Jawa Barat serta Organisasi Sayap seperti Gertasi (Gerakan Tani Syarikat Islam).
Ketua Pimpinan Wilayah SI Provinsi Jawa Barat H. Oman Faturochman HK.M.Pdi, selain mengucapkan terima kasih kepada gubernur dan Bupati Bandung yang selalu mensuport kegiatan SI, Dia mengatakan Muswil ini bertepatan dengan kondisi organisasi SI yang sedang melakukan berbagai upaya perubahan dan perubahan ini akan dijadikan agenda -dijadikan agenda musyawarah wilayah bagaimana ke depan organisasi ini bisa mengambil bagian pada proses kehidupan berbangsa dan benegara.
“Mudah-mudahan Muswil kali ini bisa menyepakati berbagai keputusan yang akan dilaksanakan oleh pengurus baru nanti, periode 2019 -2024.Dan pada kesempatan yang baik ini kita bisa bersama-sama dengan kondisi Si hari ini yg sedang melakukan berbagai upaya dalam rangka memperbaiki tatanan organisasi baik konsolidasi organisasi, penataan anggota untuk melaksananakan program-program keumatan dalam rangka membangun komitmen SI terhadap islam”,demikian kata Oman.
Bupati Bandung H. Dadang Naser SH, M.IP sebagai tuan rumah mengingatkan tentang fatwa dan ajaran SI bagaimana punya sikap sepandai-pandainyanya siasat, setinggi-tingginya pengetahuan, sesuci-secinya Tauhid, dan ini harus diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan benegara, bagaimanan ahlak kepada Tuhannya, Alloh SWT. supaya bersih supaya tidak ternodai juga ahlak kepada sesama manusia dan lingkungan.
“Itu yang selalu diamanahkan oleh pimpinan dan tokoh SI dan ini ajakan kepada seluruh warga SI untuk membantu pemerintah di Jabar dan kabupaten Bandung.Untuk itulah Saya sediakan waktu sebulan sekali masukan dari para ulama-umaro- agar kebijakan-kebijakan kabupaten Bandung tidak bertentangan dengan Al-Quran”, demikian kata bupati.
Sementara itu Gubernur Jabar Muhammad Ridwan Kamil yang mengaku banyak agenda tapi lebih memilih menghadiri pembukaan Muswil SI ke-10 karena rasa hormatnya kepada organisasi yang melahirkan bangsa dan Negara Indonesia ini, dalam sambutannya mengajak kepada seluruh warga SI agar menjaga nikmat berbangsa dan bernegara yang sudah direbut dari tangan penjajah dengan darah dan air mata oleh para pejuang termasuk Kakek Kang Emil Kiayi Haji Muhidi yang punya warisan 8 pesantren dan pernah dua kali dipenjara oleh Belanda. Karena sebelum ada tentara para Ulama lahyang membela bangsa dan negara ini. Caranya dengan menjaga ukuwah persatuan dan kesatuan, jika tanpa itu Negara kita bisa terpecah seperti yang terjadi di Yugoslavia, Afganistan, Suriah, India, dan sebagainya.
“Audzubilah himindalik, jangan sampai perjuangan kakek saya, ngabela NKRI juga perjuangan SI memulyakan Indonesia, hancur oleh genarasi berikutnya gara-gara tidak bisa mengendalikan pikiran kebencian, postingan di medsos. hasutan kerusuhan, peperangan, dan ujungnya pembubaran Negara. Maka SI harus paham tantnagan hari ini”, begitu kata gubernur.
Kang Emil juga menginformasikan bahwa Visi misi Jabar sekarang adalah “Juara Lahir- Bathin”, jadi tidak hanya mengejar dunia tapi dipersiapkan juga keakhiratannya, “ Kami tidak mau hanya mengejar urusan lahir tapi urusan bathin ditinggalkan, jadi,membangun jalan tol sama pentingnya dengan Subuh berjamaah yang biasa gubernur lakukan setiap solat keliling ke suluruh Jabar. Maka membangun tol, jalan KA sama pentingnya dengan program kami satu desa satu khoitib quran”.
Di dalam Juara Lahir – Bathin, lanjut Kang Emil, ada Ekonomi Keumatan dan mudah-mudahan tahun ini akan maksimal, “Kami punya kredit mesjid sejahtera. Jika ada warga Jabar atau warga SI ikut kredit tersebut, caranya datanglah ke mesjid nanti minta surat dari ketua DKM, selesai dapat rekomendasi DKM nanti bank bjb akan memberi pinjaman kredit tanpa bunga dan agunan untuk bapak/ ibu gunakan untuk kepentingan ekonomi. Inilah contoh syariat islam, kami terapkan dalam pembangunan”.
Teknisnya nanti dananya oleh gubernur dititipkan ke ketua DKM, syarat dan ketentuannya, kalau pinjam sejuta harus khatam Qura’ an 1juz , 10 juta :10 juz dan kalau usahanya maju minta 3 orang 30 juta harus khatam dulu 30 zuz, “Jadi masyarakat jabar akan jadi ahli masjid dan ulama-ulama di mesjid dapat pertolongan Negara. Itulah “badatun toyibatun warobun gopur”.
“Jadi ayeuna mah ulah ngomong politik teuing riweuh pipaseaeun, anggursi bersama gubernur SI Jabar harus maju jadi sayap terdepan membangun ekomomi keumatan, jadi agen perubahan Program lain yang tengah dikembangkan, yakni One Pesantren One Product (satu pesantren satu produk/OPOP) dan One Village One Company (satu desa satu produk /OVOC). Kedua program ini bertujuan untuk mengembangkan ekonomi pesantren dan desa melalui wirausaha, dan untuk semua itu kami mmbutuhkan bantuan. Gubernur itu tugasnya dua bikin aturan dan bawa duit tapi tidak punya pasukan, maka untuk SI Jabar semua program ekonomi saya utamakan. Sok manfaatkan, yang penting saya lihat masarakat desa-desa di Jabar jaradi ahli ibadah dan juga ahli dalam ekonomi dan kesejahteraan”, katanya pasti.
Selain itu Kang Emil juga punya program English for Ulama, program pelatihan bahasa Inggris untuk ulama. Satu grup 13 orang, jadi nantinya parta ulama bisa ceramah dalam bahasa inggris dan akan dikirim ke Eropah dan Amerika, “Biar nanti orang-orang Eropah dan Amerik tidak suudzon lagi terhadap islam dan SI akan diprioritaskan”, pungkas gubernur.
Sedangkan Ketua Umum Pimpinan Pusat SI Hamdan Zoelfa dalam sambutannya mengatakan. Lahirnya SI karena tantangan zamannya, ketidakadilan karena penjajahan berlanjut pada ketidakadilan ekonomi dan sosial, rakyat waktu itu tidak punya akses pada politik- ekonomi dan juga ditempatkan pada perangkat sosial yang sangat hina. Karena kondisi itulah lahirlah Sarekat Dagang Islam 16 Oktober 1905 oleh Haji Samanhudi dkk yang khusus menegakkan keadilan dalam bidang ekonomi, kenapa ekomomi ? Karena itulah sumber kemakmuran. Karena masalah ekonomi rakyat tidak dapat pendidikan yg baik juga kesehatan yang baik, rakyat merasa rendah diri, maka lahirlah SDI dengan semangat memajukan dagang-ekonomi. Itulah cikal bakal lahirnya organisasi ini. Untuk seterusnya tumbuh berkembang jadi gerakan politik. hingga mengantar Indonesia merdeka.
Menurut Hamdan, “ Tantangan kita pada saat ini juga hampir sama, kita sudah merdeka,Kita punya masalah dalam bidang ekonomi, ketimpangan sangat luar bisa, yang kaya dan yang paspasan berimbas pada pendidikan dan kesehatan rakyat, jadi kurang baik. Oleh karena kondisi itulah kongres nasional SI pada 2015 lalu memperbaharui sisinya dengan Dakwah Ekonomi , itulah sebabnya kita memiliki visi baru-dakwah ekonomi, bahkan penguasaan terhadap pasar, industri perbankan, dan bidang ekonomi menjadi cita-cita luhur SI”, demikian kata Hamdan Zoelva.
Dalam sesi wawancara khusus dengan wartawan, Hamdan juga menegaskan bahhwa harapan DPP SI adalah DPW SI Jabar ini jadi basis terkuat di seluruh Indonesia . “Oleh karena itu saya ingin menjadikan SI Jabar jadi model pembangunan visi dari SI yang mengedapankan pada Dakwah Ekonomi karena itu rapat plilot projek yang kita bangun di Jabar antara lain di Purwakarta dan Subang sudah mulai jalan, di Kabupaten Bandung dan di berbagai daerah Jabar lainnya kita membangun tempat penguatan ekonomi rakyat. Harapan saya hasil musyawarah ini dapat segera menindaklanjuti visi dan program itu daaam tingkat implementasi sehingga evaluasi dalam 2 tahun yang akan datang sudah mulai dan 5 tahun yang akan datang sudah bisa kita evaluasi bahwa pusat pertumbuhan ekonomi rakyat itu dari Jabar dan itu dari kaum SI, itulah harapan saya”, demikian pungkasnya.
Dr. KH.Nanang Koswara, SP, MP Sebagai Ketua Pimpinan Wilayah SI Jabar
Pada Muswil SI Jabar yang bertemakan “Dengan Musyawarah Wilayah Syarikat Islam Jawa Barat, Mari Kita Sinergikan Kegiatan Dakwah, Pendidikan, dan Ekonomi Mikro Menuju Pembangunan Maju, Mandiri, dan Berdaya Saing”, telah terpilih Dr. KH. Nanang Koswara, SP, MP sebagai Ketua Pimpinan Wilayah SI Jabar periode 2019-2024.
Ketua Pimpinan Wilayah SI jawa Barat terpilih DR. KH. Nanang Koswara, SP, MP
Menurut Ketua Pelaksana/ Panitia Muswil SI ke-10, Dr. Firdos Mujahidin M.Ag yang didampingi Sekretaris Panitia, Dr. Wahid Ernawan, SP, MP, hasil musyawarah SI yang memakan waktu semalaman bahkan hingga subuh sudah bisa diselesaikan, sampai pemilihan tim formatur, mereka dibai’ at sebagaimana dalam aturan organisasi, jadi secara teknis seluruh agenda sudah selesai dan paginya (23/06) penutupan.
Hasilnya, untuk formatur ada 5 orang tapi setelah itu ada pemilihan dulu untuk Ketua Pimpinan Wilayah dan Ketua Dewan Wilayah, yang terpilih Ahmad Jojo untuk Ketua Dewan Wilayah dari Bekasi kemudian untuk Ketua Pimpinan Wilayah Nanang Koswara dari Bandung. Pemilihannya secara aklamasi tadinya ada 2 calon tapi yang satu undur diri, “Jadi alhamdulilah secara teknis berlangsung sangat kondusif dan ini hasil terbaik dari muswil ke 10 “, kata Firdos, penuh syukur.
Untuk peserta sendiri kata Firdos ada 49 tambah 51 jadi pas ada 100 SI dan untuk Wanita SI ada 54 orang sedangkan untuk SI yang punya hak suara 49 kemudian 51 sebagai peninjau yg beraasal dari 22 Dewan Pimpinan Cabang kemudian Pangandaran, sayang tidak bisa hadir dalam waktunya padahal jauh hari sudah mengirim mandat hingga suaranya 46. Jadi jumlah total 93 untuk peserta ditambah dari DPP 8 orang, jadi total peserta jumlahnya 1001 ditambah panitia dll, ditambah WAI totalnya 200-an.
Tapi kata Wahid, Kemungkinan pengurus terpilih tidak akan disyahkan/dilantik sekarang, akan ditunda karena ada berbagai hal yang perlu dikoordinasikan, administrasi dengan DPP, dsb, perlu ada pembenahan administrasi, “Tapi alhamdulillah kegiatan lancar tidak seperti yang diduga, semua ini berkat dukungan dari semeua dan media”, imbuhnya.
Sedangkan untuk pembentukan pengurus, kata Firdos paling lambat satu bulan diserahkan kepada formatur tapi tetap saja harus koordinasi dengan panitia. Karena SK itu harus dilampiri dengan hasil musyawarah ini. Tapi itu pun bisa jadi mundur atau maju tergantung kondisi. Masih ada administrasi yang harus dibenahi, hingga kalau beres itu panitia jadi lega karena kalau acara sudah bubar tidak ada sesuatu hal lagi yang menyangkut panitia.
Akhirnya Firdos dan Wahid Wahid pun berharap, “Mudah-mudahan hasil kepengurusan yang terpilih ini jadi barokah, mengkondusifkan untuk SI Jabar menuju kedepan, amanah, barokah bisa menunjukkan lebih baik dan terpenting bisa mmeberdayakan umat dan SI lebih baik lagi, demikian pungkasnya. (Asep GP)