Jakarta, suarasi.com – “Kontra terorisme harus dilakukan secara terus menerus dan terencana, karena kejahatan terorisme merupakan kejahatan yang mengancam kemanusiaan,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat/Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam, Dr. Hamdan Zoelva, saat ikut dalam rombongan pemerintah Indonesia untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan pemerintah Kerajaan Uni Emirat Arab (UEA) di Abu Dhabi, UEA, Minggu (12/1).
Menurut Hamdan, pemerintah Indonesia (dalam hal ini diwakili oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Komjen Suhardi Alius) dan UEA melakukan kerjasama dalam mengatasi trauma healing bagi korban terorisme.
“Indonesia memiliki banyak pengalaman yang menjadi tempat banyak negara lain belajar mengenai hal itu dan soft approach dalam kontra terorisme, terutama upaya deradikalisasi atas mereka yang pernah menjadi pelaku atau ikut serta atau terpapar kekerasan terorisme,” jelasnya.
Hamdan mengatakan setiap negara memiliki ancaman tindakan teror, karena itu masing-masing negara harus memiliki daya tangkal yang kuat untuk mengatasi kejahatan ini.
“Indonesia termasuk negara yang sering menjadi korban tindak kejahatan terorisme, karena itu harus tetap memiliki kewaspadaan yang tinggi,” tutupnya.
sumber: suarasi.com