Suaranusantara.com – Pernyataan Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia yang mengaitkan kericuhan Musyawarah Nasional (Munas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Kota Solo, Jawa Tengah yang identik dengan organisasi kepemudaan (OKP), berbuntut panjang.
Sejumlah OKP berencana melaporkan Bahlil Lahadalia ke Mabes Polri, karena pernyataan Bahlil dimaknai telah mendiskreditkan seluruh OKP terutama yang berhimpun di Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI).
Ketua Umum OKP Kaukus Muda Anti Korupsi (Kamaksi) Joko Proyoski mengatakan, pernyataan Bahlil tersebut terkandung makna bahwa hanya Hipmi organisasi yang memiliki moralitas, beretika dan yang bermartabat di negeri ini.
Padahal nyatanya Kongres Hipmi di Solo pada Selasa (22/11/2022) ricuh dan baku pukul setelah dibuka secara resmi oleh Presiden RI.
“Atas dasar pernyataan tersebut kami dari beberapa pimpinan OKP tingkat nasional merasa sangat tersinggung dan akan melaporkan Saudara Bahlil ke Mabes Polri terkait dugaan adanya ujaran kebencian, adu domba, pecemaran nama baik OKP dan berita bohong tersebut hari ini,” kata Joko berdasarkan keterangannya pada Kamis (24/11/2022).
Sementara Ketua Umum Pemuda, Pelajar, dan Mahasiswa Mitra Kamtibmas (PPMK) AY Panjaitan juga menyikapi pernyataan Bahlil tersebut.
Kata dia, pernyataan Bahlil tidak etis karena dia mengemban amanah sebagai pembantu Presiden di Kabinet
“Selain melaporkan Saudara Bahlil, kami juga akan desak Pak Presiden segera mencopotnya dari jabatan Menteri, karena telah menyinggung OKP yang selama ini telah banyak berperan membangun pemuda dan generasi muda dari berbagai aspek,” kata AY Panjaitan.
Sedangkan Ketua Umum Pertahanan Ideologi Syarikat Islam (Perisai) Chandra Halim mendesak Bahlil untuk meminta maaf kepada publik, terutama OKP atas pernyataannya yang mengaitkan kericuhan Hipmi dengan OKP. Sebagai pejabat publik harusnya Bahlil menjaga pernyataannya di muka umum.
“Kami minta nanti Polri segera usut adanya dugaan ujaran provokasi terhadap OKP yang dilakukan Bahlil tersebut sebelum api kemarahan kami ini tersulut dan membara,” tegas Chandra.
Untuk diketahui, Menteri Investasi sekaligus Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia menyampaikan rasa kecewa besar terhadap tragedi keributan. Peristiwa adu jotos di luar forum Munas HIPMI XVII itu, menurut Bahlil, sangat tidak elok.
“Saya jujur mengatakan senior-senior di Jakarta sedih, menangis, emosi, rasa sayang, campur aduk atas kejadian dinamika terjadi dalam proses Munas,” kata Bahlil di ruang Munas HIPMI XVII, Solo, Selasa (22/11/2022).
Bahlil menegaskan bahwa Hipmi merupakan organisasi intelektual, organisasi entrepreneur, dan organisasi berkumpulnya orang-orang punya cara pandang menyelesaikan masalah dengan baik. Dia sangat menyayangkan harus ada aksi saling pukul padahal Presiden Jokowi yang juga alumni Hipmi baru saja meresmikan jalannya Munas.
“Kalau ini dipertontonkan terus apa kata generasi muda, apakah mereka harus berkelahi dulu untuk masuk di organisasi ini,” katanya.
Bahlil menyatakan peristiwa ini memalukan, terlebih belum lama ini Muktamar Muhammadiyah selesai dengan hasil baik di Surakarta. Menurutnya, cara-cara kekerasan tidak mencerminkan slogan munas HIPMI yakni bertanding untuk bersanding.
“Memalukan ini kita udah kayak OKP (organisasi kepemudaan) saja, waktu saya jadi ketua umum Hipmi, mencabut mandat bergabungnya Hipmi di KNPI dengan alasan bahwa Hipmi bukan OKP,” tuturnya.
Bahlil menekankan HIPMI organisasi yang memiliki martabat, etika, dan moralitas yang tinggi dibandingkan perilaku organisasi lain. “Jadi saya mohon kepada adik-adik, saya ini mantan aktivis, saya pernah jadi ketua senat, saya pernah di KNPI dan berproses di HMI,” ujarnya.
sumber: suaranusantara.com